pendidikan

Khutbah Jumat 6 September 2024 Tema Meraih Kebahagiaan Hakiki di Dunia dan Akhirat

Rabu, 4 September 2024 | 20:04 WIB
Rumah tangga bahagia ((Foto: Istimewa)

METRO SULTENG-Hidup didunia ini orang-orang mengejar harta iti sesungguhnya untuk memenuhi rasa bahagia. Tapi tahukan anda, ada kebahagian hakiki yang tak didapat dibanyaknya harta.

Islam mengajarkan manusia mestinya tidak hanya mengejar kebahagiaan dunia semata. Tetapi juga, ia harus berusaha meraih kebahagiaan hakiki dan abadi di akhirat kelak, yaitu kedekatan bersama penciptaannya.

Khutbah I

اَلْحَمْدُ لِلّهِ الَّذِيْ تَفَرَّدَ بِجَلَالِ مَلَكُوْتِهِ، وَتَوَحَّدَ بِجَمَالِ جَبَرُوْتِهِ وَتَعَزَّزَ بِعُلُوِّ أَحَدِيَّتِهِ، وَتَقَدَّسَ بِسُمُوِّ صَمَدِيَّتِهِ، وَتَكَبَّرَ فِي ذَاتِهِ عَنْ مُضَارَعَةِ كُلِّ نَظِيْرٍ، وَتَنَزَّهَ فِي صِفَائِهِ عَنْ كُلِّ تَنَاهٍ وَقُصُوْرٍ، لَهُ الصِّفَاتُ الْمُخْتَصَّةُ بِحَقِّهِ، وَالْآيَاتُ النَّاطِقَةُ بِأَنَّهُ غَيْرُ مُشَبَّهٍ بِخَلْقِهِ


وَأَشْهَدُ أَنْ لَا إِلَهَ إِلَّا اللهُ وَحْدَهُ لَا شَرِيْكَ لَهُ، شَهَادَةَ مُوْقِنٍ بِتَوْحِيْدِهِ، مُسْتَجِيْرٍ بِحَسَنِ تَأْيِيْدِهِ. وَأَشْهَدُ أَنَّ سَيِّدَنَا مُحَمَّداً عَبْدُهُ الْمُصْطَفَى، وَأَمِيْنُهُ الْمُجْتَبَي وَرَسُوْلُهُ الْمَبْعُوْثُ إِلَى كَافَةِ الْوَرَى ، اَللَّهُمَّ صَلِّ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِهِ مَصَابِيْحِ الدُّجَى، وَعَلَى أَصْحَابِهِ مَفَاتِيْحِ الْهُدَى، وَسَلِّمْ تَسْلِيْمًا كَثِيْراً أَمَّا بَعْدُ: أَيُّهَا النَّاسُ، اِتَّقُوا اللهَ وَاعْبُدُوْهُ، فَإِنَّ اللهَ خَلَقَكُمْ، لِذَلِكَ قَالَ تَعَالَى: سَنُرِيهِمۡ ءَايَٰتِنَا فِي ٱلۡأٓفَاقِ وَفِيٓ أَنفُسِهِمۡ حَتَّىٰ يَتَبَيَّنَ لَهُمۡ أَنَّهُ ٱلۡحَقُّۗ أَوَلَمۡ يَكۡفِ بِرَبِّكَ أَنَّهُۥ عَلَىٰ كُلِّ شَيۡءٍ شَهِيدٌ. صَدَقَ اللهُ الْعَظِيْمِ وَصَدَقَ رَسُوْلُهُ الْحَبِيْبُ الْكَرِيْمُ وَنَحْنُ عَلَى ذَلِكَ مِنَ الشَّاهِدِيْنَ وَالشّاكِرِيْنَ وَالْحَمْدُ للهِ رَبِّ الْعَالَمِيْنَ

Sidang Jumah yang dirahmati Allah

Pertama marilah kita panjatkan puji dan syukur ke hadirat Allah swt. Dzat yang tak henti-hentinya melimpahkan karunia nikmat-Nya kepada kita semua, termasuk nikmat taufik, hidayah, dan nikmat berjamaah seperti sekarang ini.

Shalawat teriring salam semoga tercurah kepada Baginda Alam, Habibana Muhammad saw. Shalawat dan salam juga semoga terlimpah kepada para sahabat, para tabiin, tabi’ tabiin-nya, hingga kepada kita semua selaku umatnya.

Tak lupa melalui mimbar yang mulia ini, Khatib berwasiat khusus kepada diri sendiri, umumnya kepada jamaah Jumah sekalian, marilah kita sama-sama meningkatkan keimanan dan ketakwaan kepada Allah.

Sebab, hanya bekal takwa kita bisa lebih memaksimalkan ketaatan kita kepada-Nya dan menjauhkan diri dari segala bentuk larangan-Nya.

Sidang jumah yang dimuliakan Allah Kebahagiaan kita selaku manusia tentu tak sekedar kebahagiaan dunia. Tetapi juga jauh dari itu, kita harus mengejar kebahagiaan hakiki dan abadi di akhirat, yakni meraih kedekatan dengan Penciptanya di dalam negeri keridhaan-Nya. Namun, perlu diingat kita tidak akan meraih kebahagiaan hakiki itu hingga kita makrifat atau mengenal siapa sesungguhnya Tuhan kita melaui tanda-tanda kebesaran-Nya.

Marilah kita perhatikan firman Allah dalam Al-Quran:

سَنُرِيهِمۡ ءَايَٰتِنَا فِي ٱلۡأٓفَاقِ وَفِيٓ أَنفُسِهِمۡ حَتَّىٰ يَتَبَيَّنَ لَهُمۡ أَنَّهُ ٱلۡحَقُّۗ أَوَلَمۡ يَكۡفِ بِرَبِّكَ أَنَّهُۥ عَلَىٰ كُلِّ شَيۡءٖ شَهِيدٌ

Artinya, “Kami akan memperlihatkan kepada mereka tanda-tanda (kekuasaan) Kami di seluruh penjuru bumi dan pada diri mereka sendiri, hingga jelas bagi mereka bahwa Al-Quran itu adalah benar. Tadak cukupkah bahwa Tuhanmu menjadi saksi atas segala sesuatu?” (Surat Fushilat ayat 53). Ini artinya, kunci mengenal Allah adalah mengenal tanda-tanda kekuasaan-Nya, baik yang ada di jagat raya maupun yang ada pada diri kita itu sendiri.

Hadirin rahimakumullah

Menurut Imam Al-Qurthubi dalam kitab Al-Jami' li Ahkamil Quran, juz II, halaman 289, melalui ayat di atas, Allah hendak memperlihatkan tanda-tanda keesaan dan kekuasaan-Nya, baik yang tampak kasat mata di seantero cakrawala, maupun yang ada pada diri kita manusia.

Halaman:

Tags

Terkini