METRO SULTENG -Ramadhan 1445H/2024M telah berakhir. Lebaran sebagai penutup rangkaian ibadah puasa kiranya tepat menjadi momentum untuk merefleksikan kembali perjalanan ibadah puasa sekaligus memetik pelajaran dan hikmah berharga yang ada di dalamnya.
Tujuannya adalah agar tidak mudah begitu saja kita meninggalkan dan melupakan Ramadhan. Mesti ada pelajaran, nilai, dan kesan yang dapat dilestarikan di bulan-bulan setelahnya.
Berikut Khutbah Idul Fitri 2024 ini berjudul, “Khutbah Idul Fitri: Naskah Lebaran, Momentum Petik Hikmah Ramadhan”.
Khutbah
i اللهُ أَكْبَرُ (× ٣) اللهُ أَكْبَرُ (× ٣) اللهُ أَكْبَرُ (× ٣) وَ لِلّٰهِ اْلحَ
الْحَمْدُ لِلّٰهِ الْمُنْعِمِ عَلَى مَنْ أَطَاعَهُ وَاتَّبَعَ رِضَاهُ، الْم ُنْتَقِمِ مِمَّنْ خَالَفَهُ وَعَصَاهُ، الَّذِى يَعْلَمُ مَا أَظْهَرَهُ الْ ُ أَحَدًا مِنْهُمْ وَلاَيَنْسَاهُ، أَحْمَدُهُ سُبْحَانَهُ وَتَعَالَى عَلَ ى مَاأَعْطَاهُ أَشْهَدُ أَنْ لآ إِلٰهَ إِلاَّ اللهُ وَحْدَهُ لاَشَرِيْكَ لَه ُ شَهَادَةَ عَبْدٍ لَمْ يَخْشَ إِلاَّ اللهَ، وَأَشْهَدُ أَنَّ سَيِّدَنَا مُحَمَّدًا عَبْدُهُ وَرَسُوْلُهُ الَّذ . اللٰهُمَّ صَلِّ وَسَلِّمْ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ، وَعَلَى اٰلِهِ وَصَ حْبِهِ وَمَنْ وَالاَهُ ad أَمّأَبَعْدُ، فَيَآ أَيُّهَا النَّاسُ، اتَّقُوا الل هَ حَقَّ تَقْوَاهُ وَاعْلَمُوْا أَنَّ يَوْمَكُمْ هٰذَا يَوْمٌ عَظِيْمٌ، وَّ عِيْدٌ كَرِيْمٌ، أَحَلَّ اللهُ لَكُمْ فِيْهِ الطَّعَامَ، وَحَرَّمَ عَلَيْكُمْ
ا إِلَى اللهِ وَاسْتَغْفِرُوْهُ قَالَ اللهُ تَعَالَى فِيْ كِتَابِهِ الْكَرِيْ : يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا اتَّقُوا اللَّهَ حَقَّ تُقَاتِهِ وَلا تَمُ وتُنَّ إِلاَّ وَأَنْتُمْ مُسْلِمُونَ. وَقَالَ أَيْضًا: وَلِتُكْمِلُوا الْعِدَّةَ وَلِتُكَبِّرُوا اللهَ عَلَى مَا ه َدَاكُمْ وَلَعَلَّكُمْ تَشْكُرُونَ ،صَدَقَ اللهُ الْعَظِيْمَ
Jamaah Idul Fitri Yang Dimuliakan Allah
Tiada kata terindah yang layak diucapkan dari lisan kita pada kesempatan pagi hari ini selain Alhamdulillah. Puji dan syukur yang setinggi-tingginya kita panjatkan kepada Allah Dzat yang maha memberi nikmat, sekaligus mengantarkan kita hingga hari raya ini.
Setelah kita berjuang menahan haus dan lapar. Setelah kita berjihad godaan melawan nafsu dan syahwat. Akhirnya sampai di hari lebaran. Hari ketika diharamkan berpuasa dan wajib menikmati makanan.
Shalawat dan salam semoga tercurah kepada Baginda Alam Habinana wa Nabiyyana Muhammad saw. Sosok yang menjadi penghulu para nabi dan rasul. Nabi yang menjadi pembuka hidayah bagi umatnya. serta kepada para sahabatnya, para tabi'in, tabi tabi'in, hingga kepada kita semua yang selalu berharap diakui umatnya yang kelak mendapatkan syafaatnya.
Khatib berpesan kepada diri pribadi dan jamaah ied sekalian, marilah kita sama-sama meningkatkan iman dan takwa kepada Allah Tuhan Yang Maha Esa.
Atas perkenan-Nya, kita bisa berkumpul di tempat ini. Mengakhiri rangkaian ibadah Ramadhan, disertai dengan renungan bersama bagaimana kita meneruskan dan melestarikan nilai-nilai Ramadhan yang baru saja kita lewati. Tujuannya agar kita semua memiliki orientasi yang jelas dalam melangkah ke depan. Jamaah Idul Fitri Yang Dimuliakan Allah Hikmah pertama, puasa Ramadhan adalah bentuk kasih sayang Allah untuk umat Rasulullah agar dapat melipatgandakan pahala ibadah dan meraih berbagai macam kebaikan. Seperti diketahui, usia rata-rata umat Rasulullah itu hanya 60 tahun.
Dengan adanya bulan Ramadhan, ibadah kita bisa menandingi ibadah umat-umat terdahulu yang usianya sampai ratusan tahun. Hal ini terjadi karena dilipatgandakannya ibadah umat Rasulullah di bulan Ramadhan, salah satunya melalui malam Lailatulqadar. Allah berfirman dalam Surat Al-Qadar:
إِنَّا أَنْزَلْنَاهُ فِي لَيْلَةِ الْقَدْرِ ، وَمَا أَدْرَاكَ مَا لَيْلَةُ الْ قَدْرِ ، لَيْلَةُ الْقَدْرِ خَيْرٌ مِنْ أَلْفِ شَهْرٍ