Khutbah Idul Fitri 1445 H/2024 M Tema Mengukur Keimanan Kita Setelah Ramadhan

photo author
- Selasa, 9 April 2024 | 05:11 WIB
Khutbah idul fitri
Khutbah idul fitri

يا بَنِي آدَمَ خُذُوا زِينَتَكُمْ عِنْدَ كُلِّ مَسْجِدٍ وَكُلُوا وَاشْرَبُ dan تُسْرِفُوا إِنَّهُ لا يُحِبُّ الْمُسْرِفِينَ

Artinya: “Wahai anak-cucu Adam, pakailah pakaian kalian yang indah setiap (memasuki) masjid, juga makan dan minumlah kalian, tapi jangan berlebihan. Sesungguhnya Allah tidak menyukai orang-orang yang berlebihan,” (QS. Al-A'raf [7]: 31).

Malahan, dalam ayat yang lain, orang yang berlebihan itu diancam digolongkan ke dalam ahli neraka.

وَأَنَّ الْمُسْرِفِينَ هُمْ أَصْحَابُ النَّارِ

Artinya, “Sesungguhnya orang yang melampaui mereka itu golongan ahli neraka,” (QS. al-Mu'min [40]: 43).

اللهُ أَكْبَرُ، اللهُ أَكْبَرُ وَلِلّٰهِ الْحَمْد

Jamaah Idul Fitri Yang Dimuliakan Allah Keempat, puasa memberi pelajaran bagi kita untuk menyantuni kaum papa dan dhuafa. Selama puasa kita menahan lapar dan belajar merasakan bagaimana laparnya orang-orang lemah. Sehingga di akhir Ramadhan, kita diwajibkan mengeluarkan zakat fitrah, infaq dan sedekah. Di antaranya untuk menunjukkan kasih sayang dan kepedulian kita kepada mereka.

Yang lebih penting lagi, zakat itu untuk membersihkan diri dari segala macam kotoran batin yang tak terlihat secara kasat mata. Sekaligus zakat juga menjadi penyulam dan penambal puasa kita dari hal-hal yang merusak kesempurnaannya.

Dari zakat ini diharapkan mengingat bahwa dalam rezeki kita ada hak orang lain yang harus diberikan.

Ingatlah kisah Nabi Sulaiman, seorang nabi yang paling kaya di muka bumi. Di akhirat, ia masuk surga 500 tahun lebih lambat dari Nabi Isa yang merupakan nabi termiskin. Pasalnya, Nabi Sulaiman harus menghadapi hisab semua hartanya. Padahal, semua harta Nabi Sulaiman dipakai taat kepada Allah. Apalagi jika harta kita dipakai untuk maksiat. Sehingga, marilah di Ramadhan tahun ini, kita keluarkan harta seraya membersihkan diri.

Jamaah Idul Fitri Yang Dimuliakan Allah

Itulah sebagian pelajaran Ramadhan untuk kita cermati bersama. Insyaallah, masih banyak pelajaran lain yang dapat kita renungkan dan kita maknai. Sekali lagi, kita jangan sampai melewatkan dan meninggalkan Ramadhan tanpa kesan. Harus ada nilai yang membekas dan pelajaran berarti bagi kita sebagai hasil gemblengan dan didikan Ramadhan.

Mudah-mudahan kita termasuk hamba yang kembali kepada fitrah yang berarti kembali kepada kesucian dan pengampunan dosa-dosa. Minal a'idin walfaizin.

Semoga kita termasuk hamba yang meraih kemenangan. Semoga amaliah kita selama Ramadhan diterima Allah swt. Dan doa-doa yang kita panjatkan diterima-Nya. Amin ya robbal alamin. Amin ya mujibassailin.

جَعَلَناَ الله ُوَإِياَّكُمْ مِنَ العاَئِدِيْنَ وَالفَآئِزِيْنَ وَأَدْخَلَ ناَ وَاِيَّاكُمْ فِيْ زُمْرَةِ عِباَدِهِ المُتَّقِيْنَ. بَارَكَ اللهُ لِيْ وَلَكُمْ فِيْ القُرْآنِ العَظِيْمِ وَنَفَعَنيِ وَاِيّاَكُ مْ بِمَافِيْهِ مِنَ الآيَاتِ وَالذِّكْرِ الحَكِيْمِ. وَتَقَبَّلَ مِنِّيْ وَمِنْكُمْ تِلاَوَتَهُ اِنَّهُ هُوَ السَّمِيْعُ العَ لِيْمُ. وَقُلْ رَبِّ اغْفِرْ وَارْحَمْ وَاَنْتَ خَيْرُ الرَّاحِمِيْنَ

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Editor: Subandi Arya

Tags

Rekomendasi

Terkini

X