METRO SULTENG-Ketika pemilu menjadi pusat perhatian secara global, platform media sosial X (sebelumnya Twitter ) mengubah cara mereka mencapai keseimbangan antara mendorong kebebasan berpendapat dan memastikan integritas pemilu. Inilah informasi tentang apa yang berubah di X dan apa artinya bagi pengguna.
X juga mendirikan pusat transparansi global untuk memerangi hal serupa
X sedang memperkuat tim keselamatan dan pemilunya. Tujuan utama mereka? Untuk mengatasi manipulasi, menemukan akun palsu, dan mengawasi ancaman yang muncul. Singkatnya, X bukan sekedar platform tetapi pemain aktif dalam mengawal pemilu.
Baca Juga: Sambut Presiden Jokowi, Rusdy Mastura: Selamat Datang di Negeri Seribu Megalith Pak Presiden
X Twitter
Jika Anda bertanya-tanya bagaimana X berencana menangani konten yang menyesatkan atau berbahaya selama pemilu, lihat Kebijakan Integritas Sipil mereka yang telah diperbarui.
Kebijakan ini, yang hanya berlaku pada saat pemilu, bertujuan untuk membatasi konten apa pun yang dapat mengintimidasi atau menipu pemilih. Namun masalahnya – kebijakan ini akan diterapkan sedemikian rupa sehingga tidak menghambat wacana politik.
Baca Juga: Mahasiswa Tidak Wajib Skripsi, Begini Penjelasan Mendikbud Nadiem
Pengguna bahkan akan melihat label pada postingan yang berpotensi melanggar Kebijakan Integritas Masyarakat.
Iklan politik mulai menjadi pusat perhatian di X. Meskipun ini adalah kemenangan bagi kebebasan berpendapat, X mengambil langkah-langkah untuk memastikan iklan-iklan ini berada di posisi teratas.
Mereka mendirikan pusat transparansi periklanan global untuk memastikan postingan politik yang dipromosikan berasal dari sumber yang sah dan tidak dirancang untuk menyesatkan.
Salah satu perubahan yang paling menarik adalah penskalaan ' Catatan Komunitas '. Ini adalah alat sumber terbuka yang memungkinkan komunitas terverifikasi menambahkan konteks ke postingan. Jadi, jika Anda membaca sesuatu yang meragukan, Catatan Komunitas dapat menawarkan perspektif berbeda.
Laporan awal menunjukkan bahwa catatan ini memberikan dampak. Orang-orang 30% lebih kecil kemungkinannya untuk menyetujui suatu postingan setelah membaca Catatan Komunitas terkait dan juga kecil kemungkinannya untuk membagikan ulang postingan tersebut.***
