METRO SULTENG-Khutbah Jumat 4 Agustus 2023 bertepatan dengan jelang 17 Agustus hari kemerdekaan Republik Indonesia. Olehnya, khutbah kali ini sangat relevan disampaikan kepada jamaah untuk kembali mengingatkan tentang perjuangan para pahlawan dalam memerdekakan bangsa dari penjajahan. Inilah teks khutbah Jumat Menyambut Hari Kemerdekaan Republik Indonesia.
Khutbah I
أَلْحَمْدُ للهِ. اَلْحَمْدُ للهِ الَّذِيْ حَمْدًا يُوَافِيْ نِعَمَهُ وَيُكَافِئُ مَزِيْدَهُ، يَا رَبَّنَا لَكَ الْحَمْدُ كَمَا يَنْبَغِيْ لِجَلَالِ وَجْهِكَ وَلِعَظِيْمِ سُلْطَانِكَ سُبْحَانَكَ. اَللَّهُمَّ لَا أُحْصِيْ ثَنَاءَكَ عَلَيْكَ أَنْتَ كَمَا أَثْنَيْتَ عَلَى نَفْسِكَ، وَأَشْهَدُ أَنْ لَا إِلَهَ إِلَّا اللهُ وَحْدَهُ لَا شَرِيْكَ لَهُ، وَأَشْهَدُ أَنَّ سَيِّدَنَا مُحَمَّدًا عَبْدُهُ وَرَسُوْلُهُ وَصَفِيُّهُ وَخَلِيْلُهُ، خَيْرُ نَبِيٍّ أَرْسَلَهُ اللهُ إِلَى الْعَالَمِ كُلِّهِ بَشِيْرًا وَنَذِيْرًا.
اللَّهُمَّ صَلِّ وَسَلِّمْ وَبَارِكْ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ وَعَلَى أَلِ سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ صَلَاةً وَسَلَامًا مُتَلَازِمَيْنِ إِلَى يَوْمِ الدِّيْنِ أَمَّا بَعْدُ, فَيَاأَيُّهَا الْحَاضِرُوْنَ اِتَّقُوا اللهَ حَقَّ تُقَاتِهِ وَلَا تَمُوْتُنَّ اِلَّا وَأَنْتُمْ مُسْلِمُوْنَ
قَالَ اللهُ تَعَالَى فِي الْقُرْاٰنِ الْعَظِيْمِ. أَعُوْذُ بِاللهِ مِنَ الشَّيْطَانِ الرَّجِيْمِ بِسْمِ اللهِ الرَّحْمٰنِ الرَّحِيْمِ: إِن يَمۡسَسۡكُمۡ قَرۡحٞ فَقَدۡ مَسَّ ٱلۡقَوۡمَ قَرۡحٞ مِّثۡلُهُۥۚ وَتِلۡكَ ٱلۡأَيَّامُ نُدَاوِلُهَا بَيۡنَ ٱلنَّاسِ وَلِيَعۡلَمَ ٱللَّهُ ٱلَّذِينَ ءَامَنُواْ وَيَتَّخِذَ مِنكُمۡ شُهَدَآءَۗ وَٱللَّهُ لَا يُحِبُّ ٱلظَّٰلِمِينَ
Hadirin jamaah shalat Jumat yang dimuliakan Allah
Alhamdulillah, puji syukur mari kita senantiasa tujukan kepada Allah swt yang telah mencurahkan karunia nikmat Islam, iman, kesehatan, dan kesempatan sehingga sampai dengan detik ini kita masih diberikan umur panjang dan dapat beribadah dengan tenang.
Tidak semua orang, khususnya umat Islam, mampu beribadah dengan tenang karena situasi dan kondisi lingkungan yang tidak mendukung untuk menjalankan tugas utama manusia di dunia.
Seperti yang kita ketahui bahwa salah satu misi utama diciptakannya kita ke dunia oleh Allah swt adalah untuk beribadah dengan menyembah-Nya.
Hal ini sudah ditegaskan Allah swt dalam Al-Qur’an surat Adz-Dzariyat ayat 56:
وَمَا خَلَقْتُ الْجِنَّ وَالْاِنْسَ اِلَّا لِيَعْبُدُوْنِ
Artinya: “Aku tidak menciptakan jin dan manusia melainkan agar mereka beribadah kepada-Ku.”
Agar kualitas ibadah yang kita lakukan bisa berhasil maksimal, tentu ketenangan dan keamanan dalam beribadah menjadi faktor penting.
Menjalankan ibadah kepada Allah swt, tidak cukup dengan keimanan saja. Kuatnya keimanan harus didukung dengan kondisi keamanan lingkungan agar ibadah bisa dilaksanakan dengan khusyuk atau tenang.
Dan alhamdulillah, walhamdulillah, tsummalhamdulillah, kita bangsa Indonesia bisa merasakan bagaimana upaya untuk senantiasa meningkatkan keimanan dan ketakwaan kepada Allah didukung dengan kondisi lingkungan dan negara yang aman, jauh dari konflik yang menjadikan ibadah kita tidak tenang.
Semua ini, maasyiral muslimin yang dirahmati Allah, patut dan harus kita syukuri serta terus kita pertahankan.
Jangan sampai kita menyepelekan karunia ini yang pada akhirnya kenikmatan ini dicabut oleh Allah dan kita beribadah di bawah bayang-bayang konflik dan ketidakamanan.