METRO SULTENG-Materi khutbah Jumat 4 Agustus 2023 kali ini sangat ideal untuk disampaikan kepada jemaah karena masih bertepatan dengan bulan Muharram yang merupakan bulan awal hijrahnya Nabi Muhammad menuju kejayaan. Nabi memberi pelajaran, untuk meraih kejayaan, maka caranya dengan selalu menyeimbangkan dua sayap syukur dan sabar.
Teks khutbah Jumat berikut ini berjudul, “Khutbah Jumat: Kejayaan di Dunia Hanya Bersifat Sementara”.
Khutbah I
أَلْحَمْدُ للهِ. اَلْحَمْدُ للهِ الَّذِيْ حَمْدًا يُوَافِيْ نِعَمَهُ وَيُكَافِئُ مَزِيْدَهُ، يَا رَبَّنَا لَكَ الْحَمْدُ كَمَا يَنْبَغِيْ لِجَلَالِ وَجْهِكَ وَلِعَظِيْمِ سُلْطَانِكَ سُبْحَانَكَ. اَللَّهُمَّ لَا أُحْصِيْ ثَنَاءَكَ عَلَيْكَ أَنْتَ كَمَا أَثْنَيْتَ عَلَى نَفْسِكَ، وَأَشْهَدُ أَنْ لَا إِلَهَ إِلَّا اللهُ وَحْدَهُ لَا شَرِيْكَ لَهُ، وَأَشْهَدُ أَنَّ سَيِّدَنَا مُحَمَّدًا عَبْدُهُ وَرَسُوْلُهُ وَصَفِيُّهُ وَخَلِيْلُهُ، خَيْرُ نَبِيٍّ أَرْسَلَهُ اللهُ إِلَى الْعَالَمِ كُلِّهِ بَشِيْرًا وَنَذِيْرًا.
اللَّهُمَّ صَلِّ وَسَلِّمْ وَبَارِكْ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ وَعَلَى أَلِ سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ صَلَاةً وَسَلَامًا مُتَلَازِمَيْنِ إِلَى يَوْمِ الدِّيْنِ أَمَّا بَعْدُ, فَيَاأَيُّهَا الْحَاضِرُوْنَ اِتَّقُوا اللهَ حَقَّ تُقَاتِهِ وَلَا تَمُوْتُنَّ اِلَّا وَأَنْتُمْ مُسْلِمُوْنَ
قَالَ اللهُ تَعَالَى فِي الْقُرْاٰنِ الْعَظِيْمِ. أَعُوْذُ بِاللهِ مِنَ الشَّيْطَانِ الرَّجِيْمِ بِسْمِ اللهِ الرَّحْمٰنِ الرَّحِيْمِ: إِن يَمۡسَسۡكُمۡ قَرۡحٞ فَقَدۡ مَسَّ ٱلۡقَوۡمَ قَرۡحٞ مِّثۡلُهُۥۚ وَتِلۡكَ ٱلۡأَيَّامُ نُدَاوِلُهَا بَيۡنَ ٱلنَّاسِ وَلِيَعۡلَمَ ٱللَّهُ ٱلَّذِينَ ءَامَنُواْ وَيَتَّخِذَ مِنكُمۡ شُهَدَآءَۗ وَٱللَّهُ لَا يُحِبُّ ٱلظَّٰلِمِينَ
Hadirin jamaah shalat Jumat yang dimuliakan Allah
Segala puji bagi Allah swt yang telah memberikan kita berbagai macam kenikmatan sehingga kita dapat memenuhi panggilan-Nya untuk menunaikan shalat Jumat. Di antaranya ialah nikmat masihnya kita diberi kesempatan untuk bisa menghirup udara sehingga bisa dipertemukan di siang Jumat hari ini.
Shalawat beserta salam, mari kita haturkan bersama kepada Nabi Muhammad saw, juga kepada para keluarganya, sahabatnya, dan semoga melimpah kepada kita semua selaku umatnya. Amin ya Rabbal ‘alamin.
Hadirin jamaah shalat Jumat yang dimuliakan Allah
Sٍebagaimana kita ketahui bersama, kita diciptakan oleh Allah swt tak lain tujuannya ialah untuk beribadah kepada-Nya. Allah berfirman dalam surat Adz-Dzariyat ayat 56:
وَمَا خَلَقۡتُ ٱلۡجِنَّ وَٱلۡإِنسَ إِلَّا لِيَعۡبُدُونِ
Artinya: “Tidaklah Aku menciptakan jin dan manusia kecuali untuk beribadah kepadaku”. (QS Adz-Dzariyat: 56).
Firman Allah di atas menjelaskan secara tegas bahwa tujuan penciptaan jin dan manusia ialah untuk beribadah kepada Allah. Ibadah yang dimaksud di sini ialah bentuk penghambaan diri dengan selalu melaksanakan perintah-Nya dan menjauhi segala yang dilarang-Nya.
Namun, dalam kenyataannya banyak umat manusia yang lalai akan tugasnya sebagai hamba Allah. Mereka lalai dan tidak bersyukur atas segala nikmat yang telah Allah berikan kepada mereka. Mereka lalai dengan tidak memenuhi tugasnya sebagai hamba untuk beribadah kepada majikan.
Bahkan sebagian dari mereka sampai terang-terangan melakukan hal-hal yang dilarang oleh Allah swt. Mereka lupa bahwa kejayaan di dunia hanya bersifat sementara. Gelimang harta yang dimiliki suatu saat akan sirna. Kejayaan di dunia bagaikan roda yang berputar, seseorang bisa mendapatkan kejayaan di hari ini, dan runtuh di esok hari.
Hadirin jamaah Jumat yang dimuliakan oleh Allah
Allah swt secara jelas memberi gambaran bagaimana dinamika kehidupan di dunia yang seperti roda. Allah swt berfirman:
وَتِلۡكَ ٱلۡأَيَّامُ نُدَاوِلُهَا بَيۡنَ ٱلنَّاسِ وَلِيَعۡلَمَ ٱللَّهُ ٱلَّذِينَ ءَامَنُواْ وَيَتَّخِذَ مِنكُمۡ شُهَدَآءَۗ وَٱللَّهُ لَا يُحِبُّ ٱلظَّٰلِمِينَ
Artinya: “Masa (kejayaan dan kehancuran) itu Kami pergilirkan di antara manusia (agar mereka mendapatkan pelajaran) dan Allah mengetahui orang-orang beriman (yang sejati) dan sebagian kamu dijadikan-Nya (gugur sebagai) syuhada. Allah tidak menyukai orang-orang yang zalim”. (QS Al-Imran: 140).