Khutbah Jumat : Era Moderen, Kuatkan Keislaman dan Keimanan

photo author
- Jumat, 2 Juni 2023 | 07:18 WIB
Khutbah Jumat edisi 2 Juni 2023
Khutbah Jumat edisi 2 Juni 2023

اَلْيَوْمَ نَخْتِمُ عَلٰٓى اَفْوَاهِهِمْ وَتُكَلِّمُنَآ اَيْدِيْهِمْ وَتَشْهَدُ اَرْجُلُهُمْ بِمَا كَانُوْا يَكْسِبُوْنَ

Artinya: “Pada hari ini Kami tutup mulut mereka; tangan mereka akan berkata kepada Kami dan kaki mereka akan memberi kesaksian terhadap apa yang dahulu mereka kerjakan.”

Seharusnya dengan meresapi makna dua firman Allah ini, kita sebagai manusia sadar untuk tidak mengikuti langkah-langkah setan yang dengan berbagai upayanya masuk ke dalam aliran darah kita dan mempengaruhi kita untuk tidak berislam secara sempurna.

Dengan peringatan ini kita diarahkan untuk tidak terjebak dalam sikap beragama yang mengedepankan formalitas semata. Sikap ini seperti tetap melaksanakan shalat, zakat, puasa, dan sejenisnya, namun di sisi lain kita tetap melakukan kedzaliman, menyakiti orang lain, dan mengambil hak yang bukan milik kita. Naudzubillah.

Terlebih di era modern saat ini, di saat sikap hedonisme (cinta kepada materi dunia) semakin terasa menjangkiti kehidupan manusia. Sikap cinta dunia ini akan rawan sekali menjadikan seseorang melakukan tindakan yang tidak menghiraukan apakah itu halal atau haram.

Gemerlap dunia telah membutakan hati. Keserakahan telah mengalahkan kemanusiaan. Kekuasaan telah menumbuhkan kesombongan dan prilaku semena-mena kepada orang lain. Di depan mampu mengungkapkan teori agama secara manis, namun di belakang, praktik-praktik yang melanggar tuntunan agama masih saja dilakukan.

Sikap-sikap inilah yang menjadikan seseorang jauh dari beragama secara sempurna. Inilah golongan orang yang dalam hadits Nabi riwayat Imam Muslim disebut sebagai golongan orang Muflis atau orang-orang yang merugi. Rasulullah mengingatkan:

إِنَّ الْمُفْلِسَ مِنْ أُمَّتِي يَأْتِي يَوْمَ الْقِيَامَةِ بِصَلَاةٍ وَصِيَامٍ وَزَكَاةٍ

“Sesungguhnya orang yang merugi dari umatku adalah orang yang datang besok pada hari kiamat, sedang ia membawa pahala shalat, pahala puasa, pahala zakat.”

وَيَأْتِي قَدْ شَتَمَ هَذَا وَقَذَفَ هَذَا وَأَكَلَ مَالَ هَذَا وَسَفَكَ دَمَ هَذَا وَضَرَبَ هَذَا
“Namun ia juga datang dengan amalan mencaci ini, menuduh ini, makan hartanya orang ini, mengalirkan darahnya orang ini, memukul orang ini.”

فَيُعْطَى هَذَا مِنْ حَسَنَاتِهِ وَهَذَا مِنْ حَسَنَاتِهِ

“Nah, kemudian pahala kebaikan
orang yang ini pun akan diberikan kepada orang yang ini, orang yang ini pahalanya diberikan kepada orang ini.”

فَإِنْ فَنِيَتْ حَسَنَاتُهُ قَبْلَ أَنْ يُقْضَى مَا عَلَيْهِ أُخِذَ مِنْ خَطَايَاهُمْ فَطُرِحَتْ عَلَيْهِ ثُمَّ طُرِحَ فِي النَّارِ

“Apabila pahalanya yang dibuat menebus sudah habis, dosa dari orang yang didzalimi akan diberikan kepada orang ini. Lalu, dimasukkanlah ia ke dalam api neraka.”

Ma’asyiral muslimin rahimakumullah,

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Editor: Subandi Arya

Tags

Rekomendasi

Terkini

X