METRO SULTENG-Ketua Ikatan Keluarga Alumni Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia atau IKA PMII, Sulawesi Tengah (Sulteng), Dr. Gani Jumat M.Ag mengatakan, kiprah dan kontribusi kader-kader PMII sudah mewarnai di lini kehidupan.
"Khususnya di Sulteng, baik di lembaga kepemiluan, perguruan tinggi, dan kontribusi penggerakan masyarakat di kehidupan sosial," ujarnya dalam peringati hari lahir PMII ke-63 tahun, di Aula Asrama Haji Sulteng, dalam keterangan yang diterima Rabu (19/4/2023).
Menurutnya, seluruh usaha dalam membangun kader pasti akan terhubung dengan Ketua PWNU Sulteng. Karena hal itu, merupakan bagian dari tradisi dan kultur PMII.
"Saya memperjuangkan kompetisi kader PMII di Sulawesi Tengah pasti terhubung dengan ketua PWNU," jelasnya.
Baca Juga: Momen Harlah PMII Ke- 63 Harus Jadi Evaluasi Bersama, Teori Dan Implementasi Perlu Dibarengi
Meski demikian kata dia, ada kompetensi yang masih kurang dimiliki oleh kader PMII yakni entrepreneur.
"Hanya saja kita akui kompetensi entrepreneur oleh PMII belum bisa tumbuh dan berperan di masyarakat," jelasnya.
Baca Juga: Nilai Langgar HAM, Warga Papua Tantang Presiden Jokowi Dan Panglima TNI Untuk Tuntaskan KKB
Dilain sisi, Ketua Ika mengakui semangat kebangsaan dan nasionalisme yang ada pada kader PMII di era sekarang jauh lebih kuat.
"Semangat kebangsaan dan nasionalisme jauh lebih kuat dibanding masa-masa lalu," ungkapnya.
Baca Juga: Kata Pengamat Soal Siaga Tempur TNI Untuk Basmi KKB Di Papua: Harus Disiapkan Secara Matang
Selain itu, Ketua PWNU Sulteng, Prof. Dr. KH. Lukman S. Tahir M.A mengatakan, regenerasi harus menjadi tradisi yang dikembangkan di PMII.
"Maka dari itu pergeseran kekuasaan dalam organisasi adalah bagian yang tidak bisa terpisahkan," ujarnya.
