Kultum Ramadhan: Tafsir Al-Baqarah Ayat 183 Tentang Makna Sebenarnya Puasa Ramadhan

- Senin, 27 Maret 2023 | 12:44 WIB
Tafsir  Al-Baqarah Ayat 183 Tentang Makna Sebenarnya Puasa Ramadhan
Tafsir Al-Baqarah Ayat 183 Tentang Makna Sebenarnya Puasa Ramadhan

METRO SULTENG-Makna sebenarnya Puasa Ramadhan terkandung dalam Al Quran Surah Al Baqarah ayat 183. Berikut ini adalah teks, transliterasi, terjemahan, sababun nuzul dan kutipan sejumlah tafsir ulama atas surat Al-Baqarah ayat 183:

يٰٓاَيُّهَا الَّذِيْنَ اٰمَنُوْا كُتِبَ عَلَيْكُمُ الصِّيَامُ كَمَا كُتِبَ عَلَى الَّذِيْنَ مِنْ قَبْلِكُمْ لَعَلَّكُمْ تَتَّقُوْنَۙ

Yā ayyuhalladzīna āmanū kutiba ‘alaikumush-shiyāmu kamā kutiba ‘alalladzīna ming qablikum la‘allakum tattaqūn.

Artinya:“Wahai orang-orang yang beriman, diwajibkan atas kalian berpuasa sebagaimana diwajibkan atas orang-orang sebelum kalian agar kalian bertakwa.”

Syekh Muhammad Ali As-Shabuni dalam tafsirnya menyebutkan riwayat sabab nuzul Al-Baqarah ayat 183:

Keistimewaan Puasa Ramadhan

روى ابن جرير عن معاذ بن جبل رضي الله عنه أنه قال: إن رسول الله (ص) قدم المدينة فصام يوم عاشوراء وثلاثة أيام من كل شهر. ثم إن الله عز وجل فرض شهر رمضان، فأنزل الله تعالى ذكره يٰٓاَيُّهَا الَّذِيْنَ اٰمَنُوْا كُتِبَ عَلَيْكُمُ الصِّيَامُ، حتى بلغ: وَعَلَى الَّذِيْنَ يُطِيْقُوْنَهٗ فِدْيَةٌ طَعَامُ مِسْكِيْنٍۗ. فكان من شاء صام ومن شاء أفطر وأطعم مسكينا. ثم إن الله عز وجل أوجب الصيام على الصحيح المقيم وثبت الإطعام للكبير الذي لا يستطيع الصوم. فأنزل الله عز وجل: فَمَنْ شَهِدَ مِنْكُمُ الشَّهْرَ فَلْيَصُمْهُۗ

Artinya, “Ibnu Jarir meriwayatkan dari Muadz bin Jabal ra, ia berkata: “Ketika Rasulullah Saw tiba di kota Madinah, ia puasa pada hari Asyura dan tiga hari setiap bulannya. Kemudian Allah mewajibkan puasa bulan Ramadhan dan menurunkan ayat: Yā ayyuhalladzīna āmanū kutiba ‘alaikumush-shiyāmu, hingga wa ‘alalladzīna yuthīqūnahū fidyatun tha‘āmu miskīn. Pada saat itu orang-orang (diperbolehkan untuk memilih) berpuasa atau berbuka dan memberi makan orang miskin.

Setelahnya Allah mewajibkan puasa kepada tiap orang yang sehat dan mukim dan tetap (berkewajiban) memberi makan orang miskin bagi orang tua yang tidak mampu berpuasa dengan menurunkan ayat: fa man syahida mingkumusy-syahra falyashum-h. (Muhammad Ali As-Shabuni, Rawai’ul Bayan, [Beirut, Muassasah Manahilul Irfan: 1980 M/ 1400 H], juz I, halaman 193).

Ragam Tafsir Surat Al-Baqarah Ayat 183 Ayat 183 surat Al-Baqarah ini merupakan ayat permulaan diwajibkannya puasa bulan Ramadhan.

Mulanya umat Islam hanya diberi kewajiban berpuasa tiga hari dalam setiap bulannya. Sebelum kemudian digantikan dengan kewajiban puasa Ramadhan.

Kewajiban puasa sudah ada pada umat-umat sebelumnya. Imam Al-Alusi menjelaskan bahwa melihat dari lahiriah ayat, kemungkinan kewajiban puasa sudah ada dari semenjak zaman Nabi Adam.

Ia juga menyebutkan riwayat yang menjelaskan kemungkinan maksud dari umat sebelumnya dalam ayat di atas ialah ahli kitab (Yahudi) ataupun umat Nasrani. Imam Al-Alusi menjelaskan bahwa penyebutan “umat terdahulu” pada ayat di atas merupakan penguat hukum, motivasi, sekaligus penyejuk bagi hati orang-orang yang dititahkan berpuasa.

Sebab ketika suatu perintah sulit bersifat menyeluruh maka akan terasa nikmat.

وفيه تأكيد للحكم وترغيب فيه وتطييب لأنفس المخاطبين فيه فإن الأمور الشاقة إذا عمت طا

Halaman:

Editor: Subandi Arya

Tags

Terkini

X