METRO SULTENG-Puasa Ramadhan adalah ibadah yang paling sempurna, bahkan urusan berbohong saat puasa Ramadhan juga diatur dalam hukum Islam.
Puasa Ramadhan bukan hanya ibadah menahan diri dari rasa lapar, haus, hawa nafsu, serta perbuatan-perbuatan yang dapat membatalkan puasa itu sendiri.
Termasuk salah satunya berbohong atau berdusta. Bagaimana hukum berbohong saat berpuasa?
Dalam Islam, berbohong atau berdusta termasuk perbuatan tercela yang sangat tidak disukai oleh Allah SWT.
Baca Juga: Pahala Memberi Makan Orang Berpuasa dan Keutamaan Berbuka Puasa Bersama Bulan Ramadhan
“Ada lima perbuatan yang menghapus pahala puasa, yaitu berbohong, menggunjing, mengadu domba, bersumpah palsu, dan memandang dengan syahwat,” (sabda Rasulullah SAW dalam hadis yang diriwayatkan Anas RA).
Dalam sebuah hadis lain, Rasulullah SAW juga melarang umatnya agar tidak berkata kotor (berbohong) saat berpuasa. Sebab, hukum berbohong saat puasa meski tidak membatalkan, namun merusak pahala puasa.
“Jika seseorang di antara kamu berpuasa, maka janganlah berkata kotor pada hari itu, dan janganlah berbuat gaduh. Jika dimarahi oleh seseorang atau dimusuhi, hendaklah ia berkata: ‘saya sedang berpuasa,’” (HR. Abu Hurairah).
Hukum berbohong saat puasa tidak membatalkan puasa. Namun, merusak pahala puasa bahkan menghapuskannya. Maka dari itu, alangkah baiknya bila kita selalu menjaga lisan kita dari perkataan kotor, menggunjing, serta perbuatan tercela lainnya.***