Sapardi Djoko Damono, Penyair Yang Merevolusi Puisi Liris di Indonesia, Dirayakan Google Doodle Hari Ini

- Senin, 20 Maret 2023 | 08:36 WIB
Doodle Hari ini memperingati hari lahir   Sapardi Djoko Damono
Doodle Hari ini memperingati hari lahir Sapardi Djoko Damono

METRO SULTENG-Hari ini Senin 20 Maret 2023, Google Doodle memperingati Damono yang merupakan penyair dan penulis tanah air.

Damono lahir pada 20 Maret 1940 di Solo, Jawa Tengah. Ia menghabiskan masa kecilnya di perpustakaan membaca setiap buku yang ia dapatkan dan mulai menulis puisi saat bersekolah di SMA Surakarta.

Dilansir halaman Google, Setelah Damono mendapatkan gelar bahasa Inggris dari Universitas Gajah Mada, Damono belajar sastra Indonesia di sekolah pascasarjana.

Baca Juga: Kawal Pawai Akbar Sambut Ramadhan 1444 H, Polsubsektor Mamosalato Ikut Meriahkan

Saat bekerja sebagai penyiar radio dan asisten teater selama ini, dia mulai menganggap puisinya lebih serius.

Pada tahun 1969, Damono merilis kumpulan puisi pertamanya, dukaMu abadi.

Pada saat sebagian besar penyair Indonesia berfokus pada refleksi dan gagasan masyarakat, debut terobosan Damano mencerminkan kondisi manusia.

Karena kesuksesan buku tersebut, Damano diangkat sebagai guru besar sastra di Universitas Indonesia.

Baca Juga: Ilyas Nawawi Tegaskan Partai NasDem Sedang Dalam Trend yang Bagus di Sulteng

Damono menulis tiga kumpulan puisi lagi dengan gayanya yang lugas dan introspektif sebelum ia menerima Penghargaan Penulisan Puisi Asia Tenggara yang disponsori ASEAN pada tahun 1986.

Berniat untuk mempromosikan bentuk seni di seluruh negeri, ia mendirikan Perhimpunan Cendekiawan Sastra Indonesia dan menjabat sebagai ketua untuk tiga periode berturut-turut.

Damono juga menerjemahkan karya sastra dari seluruh dunia ke dalam bahasa Indonesia, dengan salah satu terjemahannya yang paling terkenal adalah The Old Man and the Sea karya Ernest Hemingway.

Baca Juga: Bupati Poso Verna Inkiriwang Sebut Esensi Otonomi Daerah Untuk Tingkatkan Kesejahteraan Masyarakat

Pada tahun 1994, Damono menerbitkan Hujan Bulan Juni, kumpulan beberapa puisi terbesarnya.

Karya ini menginspirasi beberapa musisi untuk membuat komposisi dengan tema serupa.

Halaman:

Editor: Subandi Arya

Tags

Terkini

X