METRO SULTENG-Mimpi hamil dalam Islam, apakah maknanya menurut ulama?
Sebelum menjelaskan mimpi makna hamil dalam mimpi seseorang, perlu diperhatikan bahwa tidak semua mimpi yang dialami oleh manusia memiliki makna yang benar.
Sebab, dalam Islam mimpi sendiri terbagi ke dalam tiga kategori. Pertama, mimpi yang berasal dari Tuhan (al-rukyah minallah) dan inilah mimpi yang benar.
Kedua, mimpi dari setan (al-rukyah minasy syaithan) biasanya berupa hal-hal yang menyeramkan atau tidak diinginkan.
Ketiga, yang terakhir adalah mimpi yang berasal dari diri kita sendiri (hadits al-nafs).
Mimpi yang berasal dari diri sendiri misalnya ketika kita sedang menikmati sebuah tontonan televisi di dunia nyata, dan terbawa sampai ke dalam mimpi. Itulah yang biasanya menjadi hadits al-nafs.
Di samping bahwa mimpi terbagi ke dalam tiga kategori, ada kriteria lain terkait siapa yang paling banyak mendapatkan mimpi benar di dalam tidurnya.
Sebuah hadis riwayat Imam Muslim menyebutkan bahwa orang yang paling jujur di dunia nyata, dialah yang paling benar mimpinya, bisa saja dia akan mendapatkan pertanda yang akan dihadapi di dunia nyata sebelum itu terjadi.
"Apabila telah dekat hari kiamat, hampir saja mimpi seorang muslim tidak akan berbohong, yang paling benar mimpinya adalah yang paling benar ucapannya.. (HR. Muslim)".
Berkaitan dengan mimpi hamil terdapat sebuah pendapat yang berasal dari Abu Bakar Muhammad bin ‘Umar al-Ihsa’i dalam Jami’ Tafasir al-Ahlam yang menyebutkan:
:(Mimpi hamil) adapun mimpi hamil jika hal itu dialami oleh perempuan, maka itu adalah pertanda akan bertambahnya harta atau rezeki, sebaliknya jika dialami oleh laki-laki maka itu adalah pertanda akan munculnya kesedihan.
Adapula yang berpendapat bahwa mimpi hamil adalah petunjuk akan hadirnya kenikmatan dan harta di dunia nyata, sama saja baik yang memimpikannya adalah laki-laki atau perempuan.
Sedangkan apabila yang bermimpi adalah anak yang belum dewasa (baligh), maka mimpi tersebut ditujukan kepada orang tuanya.
Apabila yang bermimpi adalah anak perempuan, maka mimpi tersebut ditujukan kepada ibunya, sedangkan jika yang bermimpi adalah anak laki-laki, maka mimpi tersebut diperuntukkan untuk ayahnya.
Jika seorang laki-laki melihat istrinya hamil, maka di dunia nyata ia sedang mengharapkan sesuatu yang berkaitan dengan urusan duniawi.