Khutbah Jumat 5 Desember 2025 Tema Kerusakan Alam Akibat Ulah Tangan-Tangan Manusia Yang Serakah Menyebabkan Bencana Dimana mana

photo author
- Rabu, 3 Desember 2025 | 15:20 WIB
Khutbah jumatnBencana alam.akibat kerusakan hutan ulah tangan manusia
Khutbah jumatnBencana alam.akibat kerusakan hutan ulah tangan manusia

Baru baru ini kita menyaksikan saudara-saudara kita di Sumatera dan Aceh tertimpa banjir bandang dan longsor. Berdasarkan data Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), hingga hari ini korban meninggal mencapai 763 orang dan 650 hilang serta ribuan lainnya kehilangan tempat tinggal.

Saja mengajak kita semua mengirimkan doa kepada korban yang meninggal agar mendapat tempat yang layak di sisiNya, dan korban selamat di berii kekuatan, ketabahan dan kesabaran,

Perlu kita ketahui bahwa bemcana tersebut telah merusak ribuan rumah, kerusakan terparah. Infrastruktur luluh lantak, sekolah dan rumah ibadah rusak, sementara ribuan hektare lahan pertanian tenggelam atau tersapu banjir.


Para ahli lingkungan menegaskan bahwa bencana itu bukan sekadar bencana alam. Namun karena kerusakan lingkungan, hutan yang gundul.

.Pada sisi lain, daerah geografis Indonesia terletak di daerah iklim tropis dengan dua musim yaitu panas dan hujan, membuat Indonesia mengalami perubahan cuaca—suhu dan arah angin—, yang cukup ekstrem, bahkan rawan terjadi banjir bandang.

Pada sisi lain, kendati Indonesia secara geografis terbilang negara darurat bencana, akan tetapi masih ada sebagian kalangan yang merusak alam; hutan, laut, dan lingkungan hidup.

Mereka tak segan-segan melakukan pembakaran hutan, pencemaran laut, dan merusak lingkungan hidup. Misalnya saja, ilegal logging yang marak di daerah hampir semua pulau di indonesia, Sumatera, Kalimantan, Sulawesi, Papua, membuat hutan gundul. Belum lagi, masalah pembakaran hutan yang membuat bumi seolah gelap gulita dan menimbulkan penyakit Ispa pada pernapasan.

Kerusakan alam yang menimbulkan perubahan iklim juga menjadi momok bencana yang menakutkan umat manusia. Global warming, menjadi isu yang banyak mendapatkan sorotan pemimpin dunia belakangan. Itu tak terlepas dari kerakusan manusia yang mengeskploitasi alam.

Perubahan iklim ini mengancam pelbagai negara tenggelam. Salah satunya adalah Fiji. Sejak 1993, Fiji mencatat kenaikan permukaan laut sebesar enam milimeter per tahun, lebih besar dari rata-rata global. Kenaikan permukaan laut, membuat banyak pulau di Fiji tenggelam, dan tak mustahil negara itu juga akan tenggelam.

Bercermin dari fenomena ini, masih saja orang yang tega menyebutkan Indonesia ditimpa bencana akibat dosa manusia. Atau ada yang berseloroh “Indonesia ditimpa tsunami, banjir dan gempa itulah adalah adzab, sebab masyarakat pendosa”. Atau ada yang tega hati menyumpah “Indonesia diadzab karena tidak menerapkan syariat Islam”.

Lantas benarkah klaim bahwa bencana alam di Indonesia merupakan adzab dari Allah? Atau Indonesia dilanda musibah bencana alam sebab dosa masyarakat Indonesia?

Hadirin sidang Jumat yang berbahagia

Untuk menjawab persoalan tersebut, seyogianya kita kembali kepada Al-Qur’an, kitab suci umat Islam, salah satu pegangan hidup umat Islam. Dalam Surat al-Rum pada ayat 41, Allah menegaskan bahwa kerusakan lingkungan yang terjadi di darat dan laut akibat perbuatan manusia. Artinya, musibah yang terjadi bukanlah semuanya dikaitkan dengan adzab, akan tetapi kerusakan itu disebabkan ulah manusia. Simak firman Allah berikut:

ظَهَرَ الۡفَسَادُ فِى الۡبَرِّ وَالۡبَحۡرِ بِمَا كَسَبَتۡ اَيۡدِى النَّاسِ لِيُذِيۡقَهُمۡ بَعۡضَ الَّذِىۡ عَمِلُوۡا لَعَلَّهُمۡ يَرۡجِعُوۡنَ

Artinya: “Telah tampak kerusakan di darat dan di laut disebabkan karena tangan manusia, sehingga Allah mencicipkan kepada mereka mereka sebagian dari (akibat) perbuatan mereka, agar mereka kembali (ke jalan yang benar).” (QS: Al-Rum ayat 41)

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Editor: Subandi Arya

Tags

Rekomendasi

Terkini

X