Materi Khutbah Jumat Terbaru Tema Saat Umat Mengalami Krisis Keteladanan, Jauh Antara Ucapan dan Tindakan

photo author
- Kamis, 30 Oktober 2025 | 05:42 WIB
Materi khutbah jumat banyak omong tidak ada otak
Materi khutbah jumat banyak omong tidak ada otak

Tidak ada petunjuk yang lebih lurus daripada apa yang telah ditunjukkan para nabi 'alaihimussalam. Sekalipun kemajuan teknologi dapat menjadi sarana kebahagiaan dunia, namun meneladan para nabi adalah jalan menuju kebahagiaan dunia sekaligus akhirat.

Hadirin jamaah shalat Jumat rahimakumullah,

Para ulama yang saleh senantiasa memancarkan hikmah dalam makna yang paling indah.

Barang siapa yang memiliki akal jernih dan pandangan tajam, lalu menimba ilmu dari para ulama terpercaya serta mengambil manfaat dari ilmu yang mereka warisi dari para nabi, niscaya ia akan memperoleh ilmu yang luas, memancarkan hikmah, dan menampakkannya dalam ucapan serta perbuatannya. Dengan itu, ia berpindah dari keburukan menuju kebaikan, dan dari kebaikan menuju yang lebih baik.

Siapa pun yang menjadikan hikmah sebagai penuntunnya, ia akan selamat dari berbagai marabahaya: tidak mencampuri perkara yang bukan urusannya, tidak membenarkan setiap kabar yang didengar, tidak mengucapkan semua yang diketahui, dan tidak melakukan semua yang mampu ia lakukan.

Karena itu, marilah kita senantiasa mendekat kepada para ulama, membaca karya-karya mereka, dan meneladan perjalanan hidup mereka.

Hadirin jamaah shalat Jumat rahimakumullah,

Rasulullah SAW bersabda sebagaimana dikutip oleh Imam Al-Bukhari dan Muslim:

لَا حَسَدَ إِلَّا فِي اثْنَتَيْنِ: رَجُلٌ آتَاهُ اللهُ مَالًا فَسَلَّطَهُ عَلَى هَلَكَتِهِ فِي الْحَقِّ، وَرَجُلٌ آتَاهُ اللهُ الْحِكْمَةَ فَهُوَ يَقْضِي بِهَا وَيُعَلِّمُهَا

Artinya: “Tidak ada iri kecuali pada dua perkara: seseorang yang Allah karuniai harta lalu ia habiskan di jalan kebenaran, dan seseorang yang Allah karuniai hikmah, lalu ia berhukum dengannya dan mengajarkannya.” Yang dimaksud dengan iri di sini adalah ghibthah, yakni berharap mendapatkan kebaikan serupa tanpa menginginkan hilangnya nikmat dari orang tersebut.

Sedangkan yang dimaksud hikmah dalam hadits ini adalah ilmu yang bermanfaat, yang dengannya seorang hakim dapat memutuskan perkara dengan adil, seorang mufti memberi fatwa dengan benar, dan seorang alim mengajarkannya kepada umat.

Hadirin jamaah shalat Jumat rahimakumullah,

Imam al-Ghazali dalam Ihya’ Ulumiddin meriwayatkan nasihat Luqman al-Hakim kepada putranya:

يَا بُنَيَّ جَالِسِ الْعُلَمَاءَ وَزَاحِمْهُمْ بِرُكْبَتَيْكَ، فَإِنَّ اللهَ سُبْحَانَهُ يُحْيِي الْقُلُوبَ بِنُورِ الْحِكْمَةِ كَمَا يُحْيِي الْأَرْضَ بِوَابِلِ السَّمَاءِ

Artinya, “Wahai anakku, duduklah bersama para ulama dan dekatkanlah dirimu kepada mereka, karena Allah menghidupkan hati dengan cahaya hikmah sebagaimana Dia menghidupkan bumi dengan hujan dari langit.” Hadirin jamaah shalat Jumat rahimakumullah, Rasulullah SAW juga bersabda sebagaimana dikutip oleh Imam At-Tirmidzi:

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Editor: Subandi Arya

Tags

Rekomendasi

Terkini

X