Kelas Bahasa IMIP Jadi Jembatan Komunikasi Tenaga Kerja Indonesia–Tiongkok

photo author
- Selasa, 14 Oktober 2025 | 18:17 WIB
Kelas bahasa PT IMIP (Ist)
Kelas bahasa PT IMIP (Ist)

METROSULTENG — Upaya memperkuat komunikasi antara tenaga kerja Indonesia dan Tiongkok di kawasan Indonesia Morowali Industrial Park (IMIP) terus dilakukan melalui program kelas bahasa Indonesia dan Mandarin. Program ini menjadi wadah penting dalam menjembatani perbedaan budaya dan meningkatkan kolaborasi kerja lintas negara di kawasan industri strategis tersebut.

Program kelas bahasa yang dikelola Divisi Training Departemen HRD Tsingshan ini dimulai sejak April 2022 untuk kelas bahasa Indonesia, dan Mei 2022 untuk kelas bahasa Mandarin. Tujuannya sederhana namun vital: memperlancar komunikasi, meningkatkan pemahaman antarbudaya, dan mendukung efisiensi operasional di lingkungan kerja.

Hingga September 2025, tercatat sekitar 1.500 tenaga kerja Indonesia telah mengikuti kelas bahasa Mandarin, sedangkan 2.100 tenaga kerja asal Tiongkok mengikuti kelas bahasa Indonesia. Pembelajaran berlangsung dua kali seminggu selama enam bulan untuk bahasa Mandarin dan tiga bulan untuk bahasa Indonesia.

Baca Juga: Menteri Nusron Ajak Mahasiswa Urun Tangan dan Urun Karya Selesaikan Persoalan Pertanahan*

Belajar Bahasa, Membangun Rasa Saling Mengerti

Proses belajar berlangsung secara tatap muka dan interaktif. Para laoshi (guru) mengajarkan dasar pelafalan (pinyin), penulisan huruf Mandarin (hanzi), serta percakapan praktis yang relevan dengan dunia kerja. Peserta juga didorong untuk langsung mempraktikkan bahasa di area kerja agar lebih cepat terbiasa.

“Semua murid di sini punya semangat belajar tinggi. Mereka mulai dari dasar dan terus berkembang lewat praktik langsung di lapangan,” ungkap Laoshi Julita, pengajar dari PT Zhao Hui Nickel (ZHN).

Michen Christian Surentu (28), Wakil Foreman Safety di PT Qing Kota Metal Indonesia, mengaku kemampuan komunikasinya meningkat signifikan setelah mengikuti kelas.

“Dulu saya sering kesulitan menyampaikan pesan ke supervisor asal Tiongkok. Sekarang komunikasi jauh lebih lancar dan saya lebih percaya diri,” ujarnya.

Baca Juga: Warganet Desak Patrick Kluivert Dipecat Setelah Gagal Bawa Timnas Ke Piala Dunia 2026, Tiga Nama Mengemuka

Peserta lain, Wahid (32) dari PT Tsingyao Elektrik Indonesia, menilai pembelajaran tatap muka sangat membantu.

“Belajar langsung di kelas lebih fokus dan efektif. Fasilitas buku dan dukungan pengajar juga sangat memadai,” tuturnya.

Dari Belajar ke Karier: Kesempatan Naik Level dan Pendapatan

Selain kelas rutin, Tsingshan juga menyelenggarakan lomba cerdas cermat Mandarin, seminar budaya, dan pelatihan kaligrafi Cina. Kegiatan ini bertujuan menumbuhkan kepercayaan diri sekaligus mempererat hubungan antarpekerja.

Baca Juga: PT Vale IGP Morowali dan Masyarakat Lingkar Tambang Capai Kesepakatan Bersama untuk Pembangunan Berkelanjutan

Peserta yang lulus ujian kemampuan bahasa Mandarin (HSK) berhak atas tunjangan skill, termasuk tambahan insentif komunikasi, transportasi, dan perumahan.

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Editor: Iwan MS

Tags

Rekomendasi

Terkini

X