Artinya: Bahwa asal perayaan maulid Nabi Muhammad, yaitu manusia berkumpul, membaca Al-Qur’an dan kisah-kisah teladan kemudian menghidangkan makanan yang dinikmati bersama, setelah itu mereka pulang. Hanya itu yang dilakukan, tidak lebih. Semua itu termasuk bid’ah hasanah. Orang yang melakukannya diberi pahala karena mengagungkan derajat Nabi, menampakkan suka cita dan kegembiraan atas kelahiran Nabi Muhammad yang mulia. (Al-Hawy lil Fatawa, Juz I, halaman: 189-197)
Hal pertama yang harus ada dalam perayaan, sebagai bukti kegembiraan umat muslim atas kelahiran Rasulullah adalah membaca Al-Qur’an karena merupakan mukjizat Rasulullah SAW sekaligus pedoman hidup bagi umat Islam. Hal kedua yang tidak boleh terlewatkan adalah bercerita tentang kisah Rasulullah SAW yang penuh keteladanan. Teladan bagi pemuda, bagi pedagang, bagi seorang suami, bagi seorang pemimpin dan juga bagi segenap umatnya. Dan hal ketiga adalah bersedekah makanan untuk dinikmati bersama dengan niatan membahagiakan mereka yang hadir pada majelis maulid.
Jamaah Jumat Rahimakumullah
Rasa gembira akan kedatangan Rasulullah SAW merupakan pertanda kita mencintainya. Biasanya orang yang cinta akan selalu berharap berjumpa dengan yang dicinta. Dan perlu diketahuik bahwa ada beberapa rambu yang dapat digunakan sebagai alat penimbang kecintaan kita kepada Rasulullah SAW. Pertama, siapa yang cinta Rasulullah, dia pastilah orang yang taat kepadanya. Artinya orang itu pasti akan menjalankan segala peraturan syariat sebagaimana telah diatur.
فمن أحب أن ينال رؤية النبي عليه الصلاة والسلام فليحبه حبا شديدا وعلامة الحب الإطاعة فى سنته السنية
Artinya: Barang siapa menginginkan dapat melihat Rasulullah SAW, hendaklah ia mencintainya dengan kecintaan yang menggebu. Adapun tanda cinta kepadanya adalah mengikuti sunahnya yang mulia.
Kedua, tanda para pecinta Rasulullah SAW adalah seringnya membaca shalawat. Sebuah hadits Aisyah RA menerangkan hal ini:
من أحب النبي عليه الصلاة والسلام أكثر من الصلاة عليه وثمرته الوصول الى شفاعته وصحبته فى الجنة
Artinya: Barang siapa mencintai Rasulullah SAW, maka ia akan memperbanyak baca shalawat kepadanya. Adapun buahnya adalah memperoleh syafaatnya dan menyertainya di surga.
Tanda ketiga, adalah barang siapa yang mencintai Rasulullah SAW pasti ia akan memperbanyak mengingatnya. Mengingat berbagai kisah hidupnya, mengenang kepahlawanannya dan merengungi kebijaksanaan dan tentu saja meneladaninya.
Jamaah Rahimakumullah
Inilah saatnya kita membuktikan cinta kepada Rasulullah SAW dengan meneladani sebagai penolong yang lemah. Yang selalu mendahulukan kepentingan orang lain (umatnya) dari pada kepentingan pribadi atau golongan. Marilah kita jadikan kehadiran Rasulullah di bulan maulid sebagai rahmat. Rahmat karena kita memiliki peluang untuk membuktikan cinta dengan bersedekah dan beramal salih kepada yang membutuhkan. Dan bantuan itu benar-benar merupakan rahmat bagi mereka yang membutuhkan.
بَارَكَ اللهُ لِيْ وَلَكُمْ فِيْ اْلقُرْآنِ اْلعَظِيْمِ وَنَفَعَنِي وَإيَّاكُمْ ِبمَا ِفيْهِ مِنَ اْلآياَتِ وَالذكْر ِالْحَكِيْمِ وَتَقَبَّلَ مِنِّي وَمِنْكُمْ تِلاَوَتَهُ إنَّهُ هُوَ السَّمِيْعُ اْلعَلِيْمُ
Khutbah II
الْحَمْدُ الَّذِي خَلَقَ الْمَوْتَ وَالْحَيَاةَ لِيَبْلُوَكُمْ أَيُّكُمْ أَحْسَنُ عَمَلًا ، وأَشْهَدُ أنْ لا إلَهَ إلا اللهُ وَحْدَهُ لا شَرِيكَ لَهُ، وأشهدُ أنَّ سَيِّدَنَا مُحَمَّدًا عبْدُه ورَسُولُه