آيَة الْمُنَافِق ثَلَاثٌ إِذَا حَدَّثَ كَذَبَ وَإِذَا وَعَدَ أَخْلَفَ وَإِذَا اُؤْتُمِنَ خَانَ
Artinya: Tanda-tanda orang munafik ada tiga, yaitu (1) ketika berbicara ia dusta, (2) ketika berjanji ia mengingkari, dan (3) ketika ia diberi amanat ia berkhianat) (HR Bukhari). Dalam hadis lain, Rasulullah juga bersabda, “Jika berbicara ia berdusta, jika berjanji ia ingkar, jika membuat perjanjian ia khianat, dan jika berselisih ia berbuat curang” (HR Bukhari dan Muslim). Dari hadits ini, dapat kita simpulkan bahwa sifat munafik berakar pada perilaku yang tidak jujur, tidak amanah, dan suka menipu.
Jamaah Jumat yang dirahmati Allah,
Ada beberapa dampak buruk dari sifat munafik bagi umat Islam 1. Merusak keimanan. Munafik adalah penyakit hati yang dapat mengikis keimanan seseorang hingga habis. Seseorang yang terbiasa menampilkan kepura-puraan lama kelamaan akan kehilangan rasa takut kepada Allah. Ia tidak lagi peduli pada dosa dan merasa aman dari ancaman Allah. Allah swt berfirman dalam surat Al-Baqarah ayat 8-9:
وَمِنَ النَّا سِ مَنْ يَّقُوْلُ اٰمَنَّا بِا للّٰهِ وَبِا لْيَوْمِ الْاٰ خِرِ وَمَا هُمْ بِمُؤْمِنِيْنَ يُخٰدِعُوْنَ اللّٰهَ وَا لَّذِيْنَ اٰمَنُوْا ۚ وَمَا يَخْدَعُوْنَ اِلَّاۤ اَنْفُسَهُمْ وَمَا يَشْعُرُوْنَ
Artinya: Dan di antara manusia ada yang berkata, kami beriman kepada Allah dan hari akhir, padahal sesungguhnya mereka itu bukanlah orang-orang yang beriman. Mereka menipu Allah dan orang-orang yang beriman, padahal mereka hanyalah menipu diri sendiri tanpa mereka sadari (QS Al-Baqarah: 8-9).
2. Menimbulkan kerusakan sosial. Sifat munafik seperti berbohong, ingkar janji, dan berkhianat akan merusak hubungan antarindividu dalam masyarakat. Orang yang munafik tidak bisa dipercaya, sehingga menimbulkan ketidakstabilan sosial. Ketika seseorang tidak menepati janji atau berkhianat, maka keharmonisan masyarakat akan terganggu.
3. Mengundang azab Allah di dunia dan akhirat. Orang-orang munafik tidak hanya akan mendapatkan azab di akhirat, tetapi juga di dunia. Allah swt berfirman dalam surat An-Nisa ayat 138:
بَشِّرِ ٱلْمُنَٰفِقِينَ بِأَنَّ لَهُمْ عَذَابًا أَلِيمًا
Artinya: Kabarkanlah kepada orang-orang munafik bahwa mereka akan mendapat siksaan yang pedih (QS An-Nisa: 138). 4. Berkontribusi pada kehancuran umat. Sejarah mencatat bahwa kaum munafik selalu menjadi sumber fitnah dan perpecahan di tengah-tengah umat Islam. Dalam perang Uhud, orang-orang munafik mundur dari pasukan kaum muslimin sehingga melemahkan kekuatan mereka. Dalam perang Tabuk, mereka menyebarkan desas-desus untuk menggoyahkan semangat kaum muslimin. Allah berfirman tentang kaum munafik:
وَإِذَا رَأَيْتَهُمْ تُعْجِبُكَ أَجْسَامُهُمْ ۖ وَإِن يَقُولُوا۟ تَسْمَعْ لِقَوْلِهِمْ ۖ كَأَنَّهُمْ خُشُبٌ مُّسَنَّدَةٌ ۖ يَحْسَبُونَ كُلَّ صَيْحَةٍ عَلَيْهِمْ ۚ هُمُ ٱلْعَدُوُّ فَٱحْذَرْهُمْ ۚ قَٰتَلَهُمُ ٱللَّهُ ۖ أَنَّىٰ يُؤْفَكُونَ
Artinya: Dan apabila kamu melihat mereka, tubuh-tubuh mereka menjadikan kamu kagum. Dan jika mereka berkata kamu mendengarkan perkataan mereka. Mereka adalah seakan-akan kayu yang tersandar. Mereka mengira bahwa tiap-tiap teriakan yang keras ditujukan kepada mereka. Mereka itulah musuh (yang sebenarnya) maka waspadalah terhadap mereka; semoga Allah membinasakan mereka. Bagaimanakah mereka sampai dipalingkan (dari kebenaran) (QS Al-Munafiqun: 4).
Jamaah Jumat yang dirahmati Allah,
Munafik memang sangat berbahaya bagi umat Islam, karena menyebabkan kerusakan di segala faktor. Maka dari itu, kita harus mencegah perbuatan munafik sejak dini. Ada beberapa faktor yang dapat kita lakukan untuk mencegah perilaku munafik Pertama, selalu jujur dalam perkataan dan perbuatan. Kejujuran adalah kunci utama untuk menjaga diri dari sifat munafik.
Rasulullah saw bersabda “Hendaklah kalian selalu berkata jujur, karena kejujuran membawa kepada kebaikan, dan kebaikan membawa kepada surga” (HR Bukhari dan Muslim).