Empat SD di Kota Palu Selesai Dibangun, Proses Belajar Mengajar Sudah di Gedung Baru

photo author
- Selasa, 22 Oktober 2024 | 19:47 WIB
Pembangunan sarana sekolah pasca-bencana di Kota Palu sudah rampung dilakukan. (Foto: Ist).
Pembangunan sarana sekolah pasca-bencana di Kota Palu sudah rampung dilakukan. (Foto: Ist).

METRO SULTENG - Pembangunan empat Sekolah Dasar (SD) terdampak bencana alam di Kota Palu, Sulawesi Tengah, yang dikerjakan PT Andica Parsaktian Abadi pada 2023, kini telah selesai dan resmi digunakan.

Sekolah-sekolah tersebut saat ini kembali digunakan sebagai pusat kegiatan belajar mengajar. Sebelumnya, para siswa dan guru terpaksa menempati tempat sementara selama lima tahun.

Keempat SD tersebut yaitu SD Inpres Balaroa, SDN Balaroa, SD Inpres Perumnas, dan SD Inpres Kecil Salena.

Baca Juga: Ponpes KH. Hasyim Asyari di Morut Gelar Upacara Hari Santri Nasional

Menurut Project Manager PT Andica Parsaktian Abadi, Zurmidi S.T, proses pembangunan empat SD tersebut dimulai pada 2023 dan rampung sekitar Juni 2024. Kini penantian panjang para orang tua dan guru telah terbayarkan.

Inilah 4 SD yang sudah selesai dibangun di Kota Palu, Sulteng. Sekolah ini sebelumnya terdampak bencana 2018. Anggaran pembangunan sekolah ini dari APBN. (Foto: Ist).
Inilah 4 SD yang sudah selesai dibangun di Kota Palu, Sulteng. Sekolah ini sebelumnya terdampak bencana 2018. Anggaran pembangunan sekolah ini dari APBN. (Foto: Ist).
“Kami sangat bersyukur empat SD ini sudah bisa difungsikan kembali. Penggunaannya telah kami serahterimakan,” jelas Zurmidi kepada Metrosulteng beberapa waktu lalu.

Sebelumnya, pihak sekolah harus bersabar menunggu pembangunan gedung baru selama bertahun-tahun. Karena gedung sekolah yang lama rusak berat akibat gempa dahsyat pada 28 September 2018.

Kini, para siswa dapat kembali belajar di gedung baru yang dibangun PT Andica dengan standar yang lebih baik. Tempat belajar sementara pun telah ditinggalkan.

TANTANGAN PEMBANGUNAN

Zurmidi mengungkapkan, meski secara keseluruhan pembangunan empat SD di Kota Palu tersebut berjalan lancar, namun ada beberapa tantangan teknis yang mereka harus atasi di lapangan.

Ini terkait kondisi lahan yang kurang siap. Seperti pembangunan SD Inpres Balaroa dan SDN Balaroa yang berada dalam satu lokasi.

Baca Juga: Cooling System Pilkada 2024 Digencarkan di Kabupaten Tojo Una-una

“Kami harus menghadapi batu-batu besar di lokasi pembangunan. Kami terpaksa mendatangkan alat berat, seperti excavator dan breaker untuk memecah batu. Persiapan lahan ini memakan waktu hingga dua bulan,” terangnya.

Di lokasi pembangunan dua sekolah itu terdapat bebatuan keras. Tak jarang ditemukan batu seukuran batu gajah. Mau tak mau harus digeser dari posisi awalnya, setelah itu barulah dimulai pembangunan gedung sekolah.

Demikian halnya di lokasi SD Inpres Perumnas. Pihaknya kata Zurmidi, juga menghadapi kondisi lahan yang sebagian terendam air. Bahkan sudah seperti rawa ukuran kecil. Untuk mengatasinya, dilakukan penimbunan dan pengerasan lahan agar bangunan tidak rawan banjir di kemudian hari.

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizinĀ redaksi.

Editor: Icam Djuhri

Tags

Rekomendasi

Terkini

X