Khutbah Jumat Tema Menganggap Biasa Melakukan Dosa-dosa Kecil yang Bisa Menjerumuskan Kita Kejurang Dosa Besar

photo author
- Kamis, 12 September 2024 | 08:44 WIB

اِنَّ اللّٰهَ يَعْلَمُ غَيْبَ السَّمٰوٰتِ وَالْاَرْضِۗ وَاللّٰهُ بَصِيْرٌۢ بِمَا تَعْمَلُوْنَࣖ ۝١٨

Artinya: “Sesungguhnya Allah mengetahui apa yang gaib di langit dan di bumi. Allah Maha Melihat apa yang kamu kerjakan.”

Maasyiral Muslimin sidang Jumat yang dirahmati Allah

Dalam menjalani kehidupan di dunia ini kita memang tidak bisa lepas dari namanya salah dan dosa. Hal ini karena Allah telah memberikan nafsu yang jika tidak dapat mengendalikannya, bisa membawa kita ke arah dosa, baik itu dosa kecil maupun dosa besar.

Tentu semua dosa dan kesalahan yang telah kita lakukan, jangan hanya dibiarkan begitu saja. Semua dosa itu tidak boleh diulangi dan kita harus bertobat kepada Allah swt. Rasulullah saw bersabda:

كُلُّ بَنِي آدَمَ خَطَّاءٌ وَخَيْرُ الْخَطَّائِيْنَ التَّوَّابُوْنَ

Artinya: “Setiap anak Adam pasti berbuat salah dan sebaik-baik orang yang berbuat kesalahan adalah yang bertobat.” (HR. Tirmizi)

Bukan hanya dosa besar yang harus kita tinggalkan dalam kehidupan di dunia ini. Dosa kecil pun harus kita hindari dan tidak boleh untuk diremehkan sama sekali.

Pasalnya, dosa-dosa kecil yang menumpuk akan mendatangkan dampak yang sangat buruk bagi kita dan secara pelan-pelan akan mengarahkan kita kepada sikap tidak bisa membedakan mana kebenaran dan mana keburukan.

Syekh Ibnul Muflih Al-Maqdisi dalam al-Adabusy Syar’iyah halaman 188 mengatakan:

إنَّ الْعَبْدَ إذَا أَذْنَبَ نُكِتَ فِي قَلْبِهِ نُكْتَةٌ سَوْدَاءُ ثُمَّ إذَا أَذْنَبَ نُكِتَ فِي قَلْبِهِ نُكْتَةٌ سَوْدَاءُ حَتَّى يَبْقَى أَسْوَدَ مُرْبَدًّا لَا يَعْرِفُ مَعْرُوفًا وَلَا يُنْكِرُ مُنْكَرًا

Artinya, “Sungguh apabila seorang hamba melakukan dosa, maka akan ditulis dalam hatinya sebuah titik hitam, kemudian jika melakukan dosa (kembali) maka akan ditulis dalam hatinya sebuah titik hitam, sampai (hatinya) tersisa menjadi hati hitam selamanya, ia tidak akan mengetahui kebenaran, ia juga tidak akan ingkar pada kemungkaran.”

Maasyiral Muslimin sidang Jumat yang dirahmati Allah

Kondisi dosa kecil yang terus menumpuk ini juga bisa kita ibaratkan seperti kaca cermin bersih yang sedikit demi sedikit ternodai oleh percikan air kotor. Jika percikan air ini kita biarkan saja, maka lambat laun kaca yang awalnya bening dan bisa digunakan untuk melihat diri kita dengan jelas dan cerah, akan berubah menjadi buram dan gelap.

Ketika kaca sudah buram, maka keaslian diri kita sebagai makhluk yang paling sempurna di muka bumi ini akan tertutup.

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Editor: Subandi Arya

Tags

Rekomendasi

Terkini

X