Khutbah Jumat Tema Maulid Nabi Muhammad SAW, Melihat Sejumlah Peristiwa yang Mengiringi Kelahiran Nabi

photo author
- Rabu, 4 September 2024 | 20:18 WIB
Zikir menghilangkan kegelisahan
Zikir menghilangkan kegelisahan

Artinya, “Engkau bersama orang-orang yang engkau cintai,” (H.R. Al-Bukhari dan Muslim).

Peringatan itu dilakukan kaum Muslimin sebagai wujud kecintaan mereka terhadap Rasulullah saw. sebagai panutan alam yang sangat berjasa pada mereka. Sebab, beliau adalah sosok pembawa cahaya penerang di tengah kegelapan.

Beliau bak oase di tengah gurun tandus. Dan beliau pula yang mengantarkan mereka kepada pintu gerbang keimanan. Pantaslah mereka gembira karena kelahirannya.

Sebab ia nabi paling mulia, utusan rahmat ke seluruh alam. Bukankah kita diperintah supaya bergembira, tatkala datang karunia dan rahmat Allah?

قُلۡ بِفَضۡلِ ٱللَّهِ وَبِرَحۡمَتِهِۦ فَبِذَٰلِكَ فَلۡيَفۡرَحُواْ


Artinya, “Katakanlah, ‘Dengan kurnia dan rahmat Allah, hendaklah dengan itu mereka bergembira,’” (QS. Yunus [10]: 58). Pertanyaannya, mengapa kaum Muslimin mengenang Rasulullah saw. pada hari kelahirannya, bukan pada hari wafatnya, layaknya tradisi haul atas wafatnya para ulama atau orang berjasa? Jawabannya sederhana.

Pertama, tidak mungkin membandingkan Rasulullah saw. dengan para ulama. Kedua, ulama atau pahlawan dikenang pada hari wafatnya setelah terlihat perjuangannya.

Sementara Rasulullah saw., sebelum kelahirannya pun, sudah membawa banyak keberkahan. Sejak Adam diciptakan, nama Muhammad telah tertulis di pintu surga.

Kemunculannya telah diberitakan dalam Injil dan Taurat. Oleh karena itu, 12 Rabi'ul Awal menjadi momen yang paling dinanti oleh seluruh alam.

Hadirin, sidang Jumat rahimakumullah

Sebagai bentuk kegembiraan atas hadirnya sosok panutan alam, tak heran pula jika beberapa kejadian mengagumkan turut mengiringi kelahirannya. Itulah sebabnya beliau dikenang pada hari kelahirannya.

Sejumlah kejadian menakjubkan tersebut, antara lain:

Pertama, hancurnya pasukan Abrahah yang hendak menyerang Ka‘bah oleh kawanan burung Ababil. Peristiwa ini berlangsung pada tahun 571 M, tepat pada tahun kelahiran Nabi saw. Penyerangan Abrahah sendiri dipicu oleh kecemburuannya melihat bangunan Ka’bah yang selalu ramai dikunjungi warga penjuru Jazirah Arab.

Namun, Allah berkehendak menyelamatkan rumah-Nya. Gajah-gajah Abrahah berhenti di tempat yang dikehendaki-Nya. Saat itu Rabbul Ka‘bah menurunkan kawanan burung Ababil dari berbagai penjuru, membawa batu-batu dari tanah yang membakar.

Batu-batu itu kemudian ditimpakan dari atas ke kepala bala tentara Abrahah. Kedahsyatan peristiwa ini pun diabadikan Al-Quran, tepatnya dalam surah al-Fil (5) ayat 1-5. Bahkan, hewan gajah sendiri menjadi nama surat yang mengisahkan peristiwa tersebut.

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Editor: Subandi Arya

Tags

Rekomendasi

Terkini

X