Kepribadian Bangsa Impian Hamka

photo author
- Sabtu, 17 Agustus 2024 | 18:59 WIB
Haji Abdul Malik Karim Amrullah, atau yang lebih dikenal dengan Buya Hamka. (Foto: Or.id)
Haji Abdul Malik Karim Amrullah, atau yang lebih dikenal dengan Buya Hamka. (Foto: Or.id)

Bagaimana memunculkan daya tarik? Menurut Hamka bahwa untuk memunculkan pribadi yang menarik "Dengan budi yang tinggi, sopan santun, ilmu pengetahuan yang luas, kesanggupan menahan hati pada hal yang belum disepakati, kecepatan menarik kesimpulan dan kepandaian menjaga perasaan. (Hamka, Pribadi Hebat).

Pribadi yang menarik tidak didapat dengan lamunan satu malam, butuh pengorbanan untuk sampai ditingkatkan tersebut. Ada perjuangan tak kenal putus asa, ada hantaman ombak agar tegar seperti karang, bahkan ada air mata yang keluar tanpa sengaja untuk melewati proses tersebut.

3. Kecepatan Menarik Kesimpulan

Siapa yang tidak mengenal Haji Agus Salim? Tokoh satu ini sangat mengagumkan di forum baik nasional maupun internasional. Hamka menuturkan di zaman penjajahan dalam rapat umum di Jogjakarta saat baru naik podium, orang-orang yang berbeda pandangan politik dengan Haji Agus Salim meneriaki beliau dengan suara kambing mbee mbee.

Namun scepat itu pula Haji Agus Salim meminta kepada ketua rapat "ini adalah rapat manusia, tolong Tuan ketua halau kambing-kambing itu keluar" terbebaslah beliau dari ejekan.

Begitulah kecepatan menarik kesimpulan Haji Agus Salim, sangat mengagumkan. Masih banyak cerita kisah Haji Agus Salim yang mengagumkan lainnya bisa kita temui di buku buku dan media baik cetak maupun elektronik dan online.

Kecepatan menarik kesimpulan untuk saat ini sangat diperlukan baik di dunia pemerintahan maupun swasta. Bagaimana tidak, tuntutan masyarakat agar birokrasi yang tidak bertele-tele, pelayanan yang cepat dan mudah membutuhkan para penyelenggara yang cepat menarik kesimpulan dengan cepat dan tepat.

Pada dunia usaha untuk menjaga kesetiaan pelanggan juga dibutuhkan para karyawan yang cepat menarik kesimpulan, sehingga pelayanan bisa memuaskan pelanggan, dengan begitu pelanggan tetap setia pada produk yang dibuat.

4. Cinta Tanah Air

Negara manapun di belahan bumi ini para pendirinya pasti menginginkan warganya untuk mencintai tanah air, dimana mereka dilahirkan dan tumbuh dewasa. Sulit dipungkiri etos kerja yang tumbuh dari rasa cinta kepada Tanah Air sangatlah power full mendorong percepatan kemajuan suatu bangsa.

Baca Juga: Cinta dan Politik

Pengamatan Hamka "Cinta Tanah air adalah perasaan halus yang ada di dalam hati karenanya seseorang rela berkorban baik tenaga harta bahkan nyawa sekalipun" (Hamka, Lembaga Budi).

5. Akhlak Karimah

Akhlak karimah berkaitan erat bagaimana sikap kita kepada Tuhan dan seluruh makhluk yang ada di dunia ini. Akhlak karimah biasa juga disebut budi pekerti yang baik. Akhlak karimah adalah jalan lurus yang menghindarkan manusia dari gangguan kesehatan mental dan mengangkat derajat manusia.

"Budi pekerti yang indah laksana pintu menuju jannah Ilahi, budi pekerti jahat ini lebih berbahaya dari penyakit jasmani, budi pekerti jahat menyebabkan orang terusir dari jalan Allah dan tercampak di jalan setan" (Hamka, 2017).

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizinĀ redaksi.

Editor: Icam Djuhri

Tags

Rekomendasi

Terkini

X