Pelatihan Kurikulum PT Vale: Kolaborasi untuk Pendidikan Berkualitas di Loeha Raya

photo author
- Jumat, 24 Mei 2024 | 14:54 WIB
PT Vale peduli pendidikan: Yayasan Pendidikan Sorowako (YPS) melakukan pengembangan sekolah-sekolah yang berada di lima desa yaitu Rante Angin, Loeha, Bantilang, Masiku dan Tokalimbo
PT Vale peduli pendidikan: Yayasan Pendidikan Sorowako (YPS) melakukan pengembangan sekolah-sekolah yang berada di lima desa yaitu Rante Angin, Loeha, Bantilang, Masiku dan Tokalimbo

METRO SULTENG-PT Vale Indonesia Tbk (PT Vale) terus berkomitmen tak hanya fokus pada aspek produksi, tetapi juga tanggung jawab sosialnya. Salah satu wujud nyata dari komitmen ini adalah upaya peningkatan mutu pendidikan di wilayah operasi.

Sebagai langkah awal, PT Vale bersama Yayasan Pendidikan Sorowako (YPS) melakukan pengembangan sekolah-sekolah yang berada di lima desa yaitu Rante Angin, Loeha, Bantilang, Masiku dan Tokalimbo melalui pembinaan dari Sekolah Umum YPS dan bekerja sama dengan pihak Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Luwu Timur, serta PT Vale Indonesia.

Jenis kegiatan pengembangan sekolah ini diawali dengan melakukan observasi ke 15 sekolah (TK-SMA), kemudian dilakukan pelatihan merujuk pada hasil asesmen. Melalui program Pelatihan Kurikulum Satuan Pendidikan se-Loeha Raya, PT Vale bertekad untuk membantu mengembangkan sekolah-sekolah di Loeha Raya.

Baca Juga: Vale Goes to School Edukasi Siswa Buat Pupuk Kompos Demi Jaga Lingkungan

Pelatihan yang berlangsung Senin (13/05/2024) hingga Jumat (17/ 05/2024) ini diikuti 36 guru yang mewakili sekolah tingkatan TK-SMA se-Loeha Raya dan dimentori langsung oleh sembilan guru YPS yang juga merupakan kepala sekolah YPS. Sekolah yang mendapatkan pendampingan terdiri dari tujuh Taman Kanak-Kanak (TK), lima SD, SMP, dan satu SMA.

Director External Relations PT Vale, Endra Kusuma mengatakan, sejalan dengan nilai-nilai PT Vale untuk meningkatkan kualitas masyarakat, program pelatihan diharapkan dapat meningkatkan kualitas dan kapasitas para tenaga pendidik khususnya yang ada Loeha Raya.

Apalagi, kata dia, program ini mengedukasi tenaga pendidik agar dapat menyusun Kurikulum Operasional Satuan Pendidikan (KOSP), meningkatkan kapasitas pendidik melalui pelatihan dan workshop merancang pembelajaran dan penilaian berbasis Higher Order Thinking Skills (HOTS) yang mendorong siswa harus mampu berpikir kritis dan kreatif (critical thinking dan creativity). Serta siswa mampu menyelesaikan masalah (problem solving).

“Kolaborasi aktif antara PT Vale dengan berbagai pihak, termasuk guru di sekolah-sekolah, bertujuan untuk berbagi pengetahuan dan pengalaman guna memajukan dunia pendidikan. Untuk itu kami berharap semoga pelatihan memberikan manfaat besar bagi tenaga pendidik dan mengimplementasikannya ke siswa-siswi mereka,” harapnya.


Endra Kusuma mencontohkan keberhasilan kolaborasi ini melalui perjalanan YPS, yang telah menjadi prototipe bagi sekolah-sekolah lainnya di daerah, khususnya di Luwu Timur. Dukungan dari PT Vale dan berbagai pihak telah membantu YPS untuk menjadi teladan dalam inovasi pendidikan dan peningkatan kapasitas guru, khususnya di Luwu Timur.

Salah seorang peserta pelatihan yang juga Kepala SDN 279 Rante Angin, Sungi menyampaikan apresiasi kepada penyelenggara atas pelayanan terbaik yang diberikan kepada peserta.
“Pelatihan sepekan ini membawa sudut pandang baru, khususnya bagi kami (para guru) yang berasal dari seberang Danau Matano.

(Pelatihan) ini memberi keyakinan bahwa manfaat yang kami peroleh akan berkelanjutan dan memiliki tindak lanjut yang be

rarti, tidak hanya berakhir di sini,” ungkapnya.
Hal serupa disampaikan oleh, Kepala Sekolah SMP Negeri 2 Towuti, Desa Bantilang, Murniati Yani menyampaikan rasa terima kasih.

Baca Juga: Pemda Morut Siap Kucurkan Dana Rp 1 milyar tiap desa, Sekretaris Dirjen Bina Pemdes: Ini bukti Keberpihakan Bupati yang Patut Diapresiasi

“Saya berterima kasih yang tak terhingga kepada Tim jajaran YPS dan PT Vale yang telah memfasilitasi kami dengan luar biasa, kami sangat terbantu dalam meraih ilmu,” paparnya.

Sementara itu, Direktur Sekolah Umum YPS, Sulhaeni mengatakan, tanggung jawab mereka sebagai pendidik adalah untuk berbagi apa yang dimiliki, termasuk dalam pembentukan standar observasi terhadap sekolah itu sendiri.

“Proses observasi ini menjadi kunci dalam menentukan kisi-kisi kurikulum, kepemimpinan sekolah, dan pengembangan siswa sebagai bagian integral dari sekolah,” ujarnya.

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizinĀ redaksi.

Editor: Subandi Arya

Tags

Rekomendasi

Terkini

X