Malam Nisfu Sya’ban Sebagai Malam Penuh Berkah, Berikut Keistimewaan, Sejarah dan Cara Memperingatinya

photo author
- Sabtu, 24 Februari 2024 | 06:26 WIB
Sholat [Ilustrasi]
Sholat [Ilustrasi]

Baca Juga: Doa Ziarah Kubur Sebelum Puasa Ramadhan 2024, Tata Cara, Adab Masuk Kubur dan Doa Untuk Mayit

Pertama, disunahkan menghidupkan malam Nisfu Sya’ban secara jamaah di masjid. Khalid bin Ma'dan dan Lukman bin Amir mengunakan pakaian terbaik mereka, membakar dupa (bukhur) dan pada malam itu mereka i’tikaf di dalam masjid. Ishaq bin Rahawaih menyetujui atau tidak mengingkari apa yang mereka lakukan. Ia juga berkata:

“Menghidupkan malam Nisfu Sya’ban di masjid-masjid secara berjamaah bukanlah bid’ah.” Pendapat ini dinukil oleh Harb Al-Karmani dalam kitab Masa’illnya.

Kedua, dimakruhkan berkumpul di dalam masjid-masjid untuk menghidupkan malam Nisfu Sya’ban dengan shalat, berdoa dan menyampaikaan kisah-kisah teladan, namun tidak dimakruhkan shalat sendiri untuk menghidupkan malam Nisfu Sya’ban. Ini adalah pendapat Imam Al-Auza’i, seorang imam, ahli fiqih dan alimnya negeri Syam (Al-Qasthalani, Al-Mawahib Al-Laduniyah, juz III, halaman 301).

Dua pendapat yang disampaikan oleh Imam Al-Qasthalani dalam kitabnya Al-Mawahib Al-Laduniyah. Intinya, perbedaan pendapat ulama terkait teknis menghidupkan malam Nisfu Sya’ban.

Sebagian ulama mengatakan sunnah dikerjakan secara berjamaah, sebagian lain memakruhkan secara berjamaah, namun jika pelaksanaannya sendiri tidak makruh.

Demikianlah penjelasan mengenai sejarah dan tata cara memperingati malam nisfu sya’ban yang perlu diketahui umat Islam. Semoga kita senantias mendapat keberkahan dan ampunan dari Allah swt.***

 

 

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Editor: Subandi Arya

Tags

Rekomendasi

Terkini

X