Maka dari itu, bulan Sya'ban juga menjadi gerbang dari masuknya menuju Ramadhan. Sehingga sebaiknya kita juga menyiapkan jiwa dan raga kita untuk memasuki bulan suci tersebut, mulai dari materi, ilmu dan mental.
Jamaah rahimakumullah
Bulan Sya'ban yang merupakan salah satu bulan yang dimuliakan oleh Allah swt memiliki beberapa peristiwa yang penting. Dan peristiwa tersebut juga menandakan bahwa Allah swt memuliakan bulan tersebut, diantara sebagai berikut:
Pertama, Allah swt menurunkan ayat perintah bershalawat kepada Nabi Muhammad saw.
Peristiwa penting ini telah difirmankan oleh Allah swt, sebagaimana yang telah tercantum dalam Al-Qur'an surat al-Ahzab ayat 56:
إِنَّ اللهَ وَمَلَائِكَتَهُ يُصَلُّونَ عَلَى النَّبِيِّ ۚ يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا صَلُّوا عَلَيْهِ وَسَلِّمُوا تَسْلِيمًا
Artinya: Sungguh Allah dan para malaikat-Nya bershalawat untuk Nabi. Hai orang-orang yang beriman, shalawatlah kamu untuk Nabi dan ucapkanlah salam penghormatan kepadanya (QS Al-Ahzab: 56).
Mayoritas ulama, khususnya dari kalangan mufassir, sepakat bahwa ayat ini turun di bulan Sya’ban.
Dalam ayat di atas ada tiga bentuk shalawat kepada nabi Muhammad saw, yakni shalawat yang disampaikan Allah, shalawat yang disampaikan malaikat, dan (perintah) shalawat yang disampaikan kepada umat Rasulullah saw.
Akan tetapi makna bershalawat pada ayat tersebut memiliki makna yang berbeda-beda, sesuai dengan siapa yang bershalawat.
Menurut Ibnu Katsir dalam tafsirnya, ia mengutip pernyataan Imam Bukhari yang menjelaskan bahwa kata “Allah bershalawat” bermakna Dia memuji Nabi, “Malaikat bershalawat” berarti mereka sedang berdoa, sementara “manusia bershalawat” selaras dengan pengertian mengharap berkah dan syafaat.
Oleh itu, kedudukan Rasulullah saw sangat mulia di alam semesta ini, bahkan beliau menjadi Sulthanul Anbiya (Rajanya para Rasul) dan sekaligus Khatamul Ambiya (penutup para Nabi).
Maka, sudah sepantasnya kita sebagai umatnya Rasul yang masih dipertemukan dengan bulan Sya'ban yang mulia ini, untuk memperbanyak membaca shalawat kepada Nabi Muhammad saw.
Hal ini senada dengan pernyataan Sulthanul Aulia, Syekh Abdul Qadir al-Jailani yang sangat menganjurkan umat Islam untuk memperbanyak shalawat di bulan Sya’ban ini.
Selain memperbanyak shalawat kepada Nabi, Syekh Abdul Qadir juga menganjurkan umat Islam untuk selalu bergegas membersihkan diri dan bertaubat dari kesalahan-kesalahan yang sudah lewat, dengan tujuan menyambut bulan suci Ramadhan. Karena menyambut Ramadhan harus dilakukan dengan hati yang bersih dan suci.