Khutbah Jumat Terbaru Desember 2023 Tentang Keutamaan Shalat Yang Bisa Menenangkan Jiwa dan Hati

photo author
- Kamis, 14 Desember 2023 | 07:05 WIB
Shalat (Foto:Ilustrasi/Istikewa)
Shalat (Foto:Ilustrasi/Istikewa)

Dari hal ini kita bisa memahami bahwa shalat akan memunculkan sikap kepasrahan diri yang bermuara pada tenangnya hati dan jiwa. Hadits Rasulullah dari Abu Umamah pernah meriwayatkan:

إِنَّ أَغْبَطَ أَوْلِيَائِي عِنْدِي لَمُؤْمِنٌ خَفِيفُ الْحَاذِ ذُو حَظٍّ مِنْ الصَّلَاةِ أَحْسَنَ عِبَادَةَ رَبِّهِ وَأَطَاعَهُ فِي السِّرِّ وَكَانَ غَامِضًا فِي النَّاسِ لَا يُشَارُ إِلَيْهِ بِالْأَصَابِعِ وَكَانَ رِزْقُهُ كَفَافًا فَصَبَرَ عَلَى ذَلِكَ

Artinya: "Sesungguhnya wali-wali yang terbaik menurutku adalah orang beriman yang ringan kondisinya, memiliki nasib yang baik dari shalat, menyembah Rabbnya dengan baik, menaati-Nya saat sepi, tidak dikenali orang dan tidak ditunjuk [orang-orang] dengan jari [sebab terkenal], rejekinya pas-pasan kemudian ia bersabar atas kondisinya’.” (HR. al-Tirmidzi).

Dalam Kitab Tuhfah al-Ahwadzi disebutkan bahwa kata-kata ‘dzu hazzhin minash shalah” dalam hadits tersebut sebagai orang-orang yang menjadikan shalat sebagai aktivitas yang menenangkan dan mengistirahatkan jiwa.

Ketika shalat ia merasa diawasi dan menyaksikan kebesaran Allah sehingga shalatnya khusyuk. Di antara upaya untuk menjadikan shalat khusyuk dan mampu mendatangkan ketenangan hati dan jiwa, kita perlu terus melatih diri untuk meningkatkan kualitas shalat.

Menurut al-Ghazali, cara yang paling ampuh untuk meraih kekhusyukan shalat adalah menyingkirkan perkara-perkara yang mengganggu perhatian hati. Namun, perkara-perkara yang mengganggu itu tidak mungkin disingkirkan kecuali dengan menyingkirkan sebab-sebabnya, baik sebab yang datang dari luar maupun yang datang dari dalam diri kita.

Oleh karena itu sangat penting bagi kita untuk mempersiapkan diri dengan baik sebelum melaksanakan shalat. Setelah tidak ada lagi hal-hal yang mengganggu pikiran dan perhatian kita, laksanakan shalat dengan fokus pada bacaan-bacaannya serta meresapi maknanya.

Maka itu penting bagi kita untuk mengawalinya dengan melafalkan niat shalat untuk menekankan diri agar fokus dalam melaksanakannya.

Dalam shalat, banyak doa dan dzikir yang diucapkan dan mampu mendekatkan diri kepada Allah. Firman Allah swt:

وَأَقِمِ الصَّلَاةَ لِذِكْرِي

Artinya: "Kerjakanlah shalat untuk mengingat-Ku." (QS Thaha: 14) Allah juga berfirman:

الَّذِيْنَ اٰمَنُوْا وَتَطْمَىِٕنُّ قُلُوْبُهُمْ بِذِكْرِ اللّٰهِۗ اَلَا بِذِكْرِ اللّٰهِ تَطْمَىِٕنُّ الْقُلُوْبُۗ

Artinya: "(Yaitu) orang-orang yang beriman dan hati mereka menjadi tenteram dengan mengingat Allah. Ingatlah, bahwa hanya dengan mengingat Allah hati akan selalu tenteram." (QS Ar-Ra'd: 28). Setelah selesai shalat, kita juga sebaiknya tidak langsung bergegas pergi.

Perlu bagi kita untuk memaksimalkan waktu untuk berdzikir dan berdoa. Doa menjadi bagian penting dalam kehidupan kita sebagai ikhtiar untuk mewujudkan harapan-harapan yang terbaik yang diinginkan. Allah berfirman dalam Al Qur'an surat Al-Baqarah Ayat 186:

وَاِذَا سَاَلَكَ عِبَادِيْ عَنِّيْ فَاِنِّيْ قَرِيْبٌۗ اُجِيْبُ دَعْوَةَ الدَّاعِ اِذَا دَعَانِۙ فَلْيَسْتَجِيْبُوْا لِيْ وَلْيُؤْمِنُوْا بِيْ لَعَلَّهُمْ يَرْشُدُوْنَ

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Editor: Subandi Arya

Tags

Rekomendasi

Terkini

X