Khutbah Jumat: Meneladani Sifat Terpuji Rasulullah dalam Memperlakukan Pelaku Maksiat

photo author
- Kamis, 5 Oktober 2023 | 06:20 WIB
Khutbah Jumat tema Meneladani sifat Rasulullah saw
Khutbah Jumat tema Meneladani sifat Rasulullah saw

Kemudian, setelah perempuan tersebut wafat, Rasulullah meminta para sahabatnya untuk menshalatinya dan menguburkannya. Ini menunjukkan bahwa dalam Islam, kita diingatkan untuk menghormati dan mendoakan yang terbaik bagi semua individu, bahkan jika mereka telah melakukan kesalahan di masa lalu, asalkan mereka telah bertaubat dengan sungguh-sungguh.

Ma’asyiral Muslimin jamaah Jumat yang dirahmati Allah Untuk itu, Islam melalui Rasulullah mengajarkan agar tidak melaknat dan menghakimi orang lain, sekalipun ia seorang yang pendosa. Manusia tidak berhak untuk memutuskan siapa yang pantas masuk surga dan siapa yang pantas masuk neraka. Hanya Allah yang memiliki hak untuk itu.

Rasulullah bersabda;

مَنْ عَيَّرَ أَخَاهُ بِذَنْبٍ لَمْ يَمُتْ حَتَّى يَعْمَلَهُ

Artinya; Barangsiapa yang mencela saudaranya karena suatu dosa, maka ia tidak akan mati sebelum ia melakukan dosa tersebut. (HR. Tirmidzi) Hadits ini mengajarkan kita untuk tidak menghakimi orang yang berbuat dosa. Sebab, siapa pun bisa saja berbuat dosa, dan siapa pun juga bisa bertaubat.

Oleh karena itu, kita harus selalu bersikap terbuka dan berprasangka baik kepada orang lain. Kita harus memberikan kesempatan kepada mereka untuk memperbaiki diri dan bertaubat. Janganlah kita menjadi batu sandungan bagi mereka untuk meraih ampunan Allah.

Seperti kisah pelacur wanita yang masuk surga karena rahmat dan ampunan Allah. Dalam hadits riwayat Imam Bukhari, dijelaskan, Allah mengampuni dosanya karena memberikan air minum bagi seekor anjing yang kehausan di tepi sumur. Nabi bersabda;

غُفِرَ لِامْرَأَةٍ مُومِسَةٍ مَرَّتْ بِكَلْبٍ عَلَى رَأْسِ رَكِيٍّ يَلْهَثُ قَالَ كَادَ يَقْتُلُهُ الْعَطَشُ فَنَزَعَتْ خُفَّهَا فَأَوْثَقَتْهُ بِخِمَارِهَا فَنَزَعَتْ لَهُ مِنْ الْمَاءِ فَغُفِرَ لَهَا بِذَلِكَ

Artinya; "Diampuni dosa seorang perempuan karena seekor anjing yang menjulurkan lidahnya di tepi sumur. Anjing itu hampir mati karena haus, kemudian perempuan itu melepaskan sepatunya lalu mengikatnya dengan penutup kepalanya
dan mengambilkan air untuk anjing tersebut.

Maka Allah mengampuni segala dosa dengan sebab perbuatan yang demikian." Ma’asyiral Muslimin jamaah Jumat yang dirahmati Allah Berdasarkan pelbagai cara Rasulullah dalam menghadapi pelaku maksiat, dapat kita ambil pelajaran bahwa kita harus selalu bersikap bijaksana dan penuh kasih sayang dalam menghadapi orang lain, meskipun mereka telah berbuat salah.

Nabi Muhammad senantiasa memberikan bimbingan dan nasihat dengan penuh kelembutan, serta memberikan teladan yang baik. Tidak pernah sekali-kali menghina dan membuang muka, karena dosa yang telah diperbuat sahabatnya.

Rasulullah dalam bergaul dengan sahabatnya, senantiasa membuka diri, sehingga beliau layaknya seorang bapak bagi sahabat yang lain. Para sahabat senantiasa mencontohkan akhlak terpuji dalam pergaulan dengan sahabat yang lain, menghormati yang lebih tua, menyayangi yang lebih muda, dan bersimpati pada yang membutuhkan.

Secara umum, kata Al Mubarakfury, Rasulullah adalah gudangnya sifat-sifat kesempurnaan yang sulit dicari tandingannya. Sifat-sifat yang akhlak yang terpuji tanpa memandang rendah manusia inilah yang membuat Nabi, disenangi oleh manusia. Membuat orang mencintai beliau, bahkan terhadap orang yang awalnya ingkar dengan ajarannya dan memusuhinya berubah
menjadi sangat lemah lembut hingga akhirnya manusia masuk pada agama Allah secara berbondong-bondong. [ Syekh Shafiyurahman al Mubarakfuri , ar Rahiqu Makhtum [Jakarta; Pustaka Al-Kautsar, 1997], halaman 595]

بَارَكَ اللهُ لِيْ وَلَكُمْ فِي الْقُرْاٰنِ الْعَظِيْمِ وَنَفَعَنِ وَاِيَّاكُمْ بِمَا فِيْهِ مِنَ الْاٰيَاتِ وَالذِّكْرِ الْحَكِيْمِ وَتَقَبَّلَ مِنِّيْ وَمِنْكُمْ تِلَاوَتَهُ اِنَّهُ هُوَ السَّمِيْعُ الْعَلِيْمُ. وَأَسْتَغْفِرُ اللهَ الْعَظِيْمَ لِيْ وَلَكُمْ وَلِسَائِرِ الْمُسْلِمِيْنَ وَالْمُسْلِمَاتِ فَيَا فَوْزَ الْمُسْتَغْفِرِيْنَ وَيَا نَجَاةَ التَّائِبِيْنَ

Khutbah II

اَلْحَمْدُ للّٰهِ وَكَفَى، وَأُصَلِّيْ وَأُسَلِّمُ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ الْمُصْطَفَى، وَعَلَى اٰلِهِ وَأَصْحَابِهِ أَهْلِ الْوَفَا. أَشْهَدُ أَنْ لَّا إِلٰهَ إِلَّا اللهُ وَحْدَهُ لَا شَرِيْكَ لَهُ، وَأَشْهَدُ أَنَّ سَيِّدَنَا مُحَمَّدًا عَبْدُهُ وَرَسُوْلُهُ أَمَّا بَعْدُ، فَيَا أَيُّهَا الْمُسْلِمُوْنَ، أُوْصِيْكُمْ وَنَفْسِيْ بِتَقْوَى اللهِ الْعَلِيِّ الْعَظِيْمِ وَاعْلَمُوْا أَنَّ اللهَ أَمَرَكُمْ بِأَمْرٍ عَظِيْمٍ، أَمَرَكُمْ بِالصَّلَاةِ وَالسَّلَامِ عَلَى نَبِيِّهِ الْكَرِيْمِ فَقَالَ: إِنَّ اللهَ وَمَلَائِكَتَهُ يُصَلُّونَ عَلَى النَّبِيِّ، يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا صَلُّوا عَلَيْهِ وَسَلِّمُوا تَسْلِيمًا، اَللّٰهُمَّ صَلِّ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ وَعَلَى اٰلِ سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ كَمَا صَلَّيْتَ عَلَى سَيِّدِنَا إِبْرَاهِيْمَ وَعَلَى اٰلِ سَيِّدِنَا إِبْرَاهِيْمَ وَبَارِكْ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ وَعَلَى اٰلِ سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ كَمَا بَارَكْتَ عَلَى سَيِّدِنَا إِبْرَاهِيْمَ وَعَلَى اٰلِ سَيِّدِنَا إِبْرَاهِيْمَ، فِيْ الْعَالَمِيْنَ إِنَّكَ حَمِيْدٌ مَجِيْدٌ اَللّٰهُمَّ اغْفِرْ لِلْمُسْلِمِيْنَ وَالْمُسْلِمَاتِ والْمُؤْمِنِيْنَ وَالْمُؤْمِنَاتِ الْأَحْيَاءِ مِنْهُمْ وَالْأَمْوَاتِ، اَللّٰهُمَّ ادْفَعْ عَنَّا الْبَلَاءَ وَالْغَلَاءَ وَالْوَبَاءَ وَالْفَحْشَاءَ وَالْمُنْكَرَ وَالْبَغْيَ وَالسُّيُوْفَ الْمُخْتَلِفَةَ وَالشَّدَائِدَ وَالْمِحَنَ، مَا ظَهَرَ مِنْهَا وَمَا بَطَنَ، مِنْ بَلَدِنَا هٰذَا خَاصَّةً وَمِنْ بُلْدَانِ الْمُسْلِمِيْنَ عَامَّةً، إِنَّكَ عَلَى كُلِّ شَيْءٍ قَدِيْرٌ عِبَادَ اللهِ، إنَّ اللهَ يَأْمُرُ بِالْعَدْلِ وَالْإحْسَانِ وَإِيْتَاءِ ذِي الْقُرْبَى ويَنْهَى عَنِ الفَحْشَاءِ وَالْمُنْكَرِ وَالبَغْيِ، يَعِظُكُمْ لَعَلَّكُمْ تَذَكَّرُوْن

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Editor: Subandi Arya

Tags

Rekomendasi

Terkini

X