Keutamaan Membaca Shalawat di Rabiul Awal, Bulan Lahir dan Wafatnya Nabi

photo author
- Kamis, 21 September 2023 | 18:12 WIB
Cahaya Nabi
Cahaya Nabi

METRO SULTENG-Rabiul Awal dikenal sebagai bulan kelahiran Nabi Muhammad SAW yang juga sering disebut sebagai bulan Maulid Nabi Muhammad Saw. Menurut Syekh Abdul Hamid bin Muhammad Ali dalam kitab Kanzun an-Najah wa al-Surur halaman 130, saat bulan Maulid, salah satu amalan yang dianjurkan ialah memperbanyak shalawat Nabi. Pasalnya, bulan ini merupakan bulan kelahiran dan wafatnya Nabi Muhammad Saw.

Sejatinya, terdapat pelbagai keutamaan membaca shalawat kepada Nabi Muhammad Saw, terutama di bulan Rabiul awal. Shalawat merupakan bentuk cinta dan penghormatan yang tinggi seorang hamba kepada Nabi Muhammad Saw.

Pada hakikatnya, shalawat pada Nabi Muhammad merupakan doa dan permohonan kepada Allah Swt agar kelak dianugerahkan syafaat di hari kiamat.

Artinya: "Ketahuilah bahwa dianjurkan pada bulan ini (Rabiul Awwal) untuk memperbanyak melakukan puasa sunnah dan membaca shalawat kepada pemimpin umat Nabi Muhammad Saw. Karena bulan yang agung ini telah menampakkan kebaikan yang luas, dan bintang keberuntungan telah muncul dengan bersinarnya kemunculan Nabi kita yang mulia di dunia.

Di bulan ini ada peringatan kelahiran pemimpin makhluk, manusia dan jin yang paling mulia, cahaya mata kita, syafaat kita di hadapan Tuhan kita, intisari dari yang telah diciptakan, junjungan kita dan tuan kita, Muhammad, semoga Allah melimpahkan rahmat dan salam kepadanya dan kepada keluarganya, sahabatnya, dan setiap orang yang berafiliasi dengannya.

Dan berkumpulnya orang-orang beriman untuk mendengarkan kisah kelahirannya yang mulia, memanfaatkan keberkahannya dan kemuliaannya yang luhur, dan membaca shalawat dan salam kepada pemilik akhlak yang agung [Nabi Muhammad].

Dan umat Islam masih merayakan bulan kelahirannya, mengadakan jamuan makan, bersedekah di malam-malamnya dengan berbagai macam sedekah, menunjukkan kegembiraan, meningkatkan amal saleh, dan memperhatikan kisah kelahirannya yang mulia.

Dan dari keberkahannya, setiap keutamaan yang luas muncul kepada mereka."

Anjuran membaca shalawat kepada Nabi Muhammad Saw sangatlah banyak, baik di dalam Al-Qur'an maupun di dalam hadits. Dalam Al-Qur’an, Allah Saw berfirman dalam Al-Qur'an Surat Al-Ahzab ayat 56:

Artinya: "Sesungguhnya Allah dan para malaikat-Nya bershalawat untuk Nabi. Wahai orang-orang yang beriman, bershalawatlah kamu untuk Nabi dan ucapkanlah salam dengan penuh penghormatan kepadanya." Abu Al Muzhaffar As-Sam'ani, dalam Tafsir as-Sam'ani, jilid I, [Riyadh, Darul Wathan, 1997], halaman 61 menyebutkan bahwa shalawat dari Allah pada Rasulullah memiliki makna rahmat dan ampunan. Sementara shalawat dari malaikat dan kaum mukminim, maknanya adalah doa. Ia berkata;

Artinya: "Shalawat dari Allah dalam arti rahmat dan ampunan, dan malaikat dan orang-orang beriman dalam arti doa."

Sementara itu, Rasulullah Saw sangat menganjurkan umatnya untuk membaca shalawat.

Dalam banyak hadits, beliau menyebutkan
keutamaan-keutamaan membaca shalawat. Di antaranya yang pertama adalah mendapatkan amalan 10 kali lipat. Nabi Muhammad bersabda;

Artinya: "Barang siapa yang bershalawat kepadaku sekali, maka Allah akan bershalawat untuknya sepuluh kali". (HR. Muslim) Kedua, mendapatkan titisan rahmat dari Allah. Nabi bersabda;

مَنْ صَلَّى عَلَيَّ صَبَّ اللَّهُ عَلَيْهِ مِنَ الرَّحْمَةِ نِعْمَتَيْنِ

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Editor: Subandi Arya

Sumber: NU Online

Tags

Rekomendasi

Terkini

X