Hal ini menunjukkan bahwa Allah mengutus para malaikat untuk memberikan perlindungan dan mendoakan kebaikan bagi para penghuni tempat tersebut. Selanjutnya, orang yang senantiasa mengadakan maulid Nabi, maka para malaikat meminta ampunan dosa bagi penghuni tempat tersebut.
Hal ini menunjukkan bahwa Allah memberikan kesempatan bagi para penghuni tempat tersebut untuk mendapatkan pengampunan dosa dari-Nya.
Ma’asyiral Muslimin rahimakumullah
Lebih dari itu, Allah menaungi penghuni tempat tersebut dengan rahmat dan keridhaan-Nya. Hal ini menunjukkan bahwa Allah SWT akan memberikan keberkahan dan kebahagiaan bagi para penghuni tempat tersebut. Imam Suyuthi menuturkan;
مَا مِنْ بَيْتٍ أَوْ مَسْجِدٍ أَوْ مَحَلَّةٍ قُرِئَ فِيْهِ مَوْلِدُ النَّبِيِّ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ إِلَّا حَفَّتِ الْمَلاَئِكَةُ ذَلِكَ الْبَيْتَ أَوِ الْمَسِجْدَ أَوِ الْمَحَلَّةَ، وَصَلَّتِ الْمَلاَئِكَةُ عَلَى أَهْلِ ذَلِكَ الْمَكَانِ، وَعَمَّهُمُ اللهُ تَعَالَى بِالرَّحْمَةِ وَالرِّضْوَانِ، وَأَمَّا الْمُطَوَّقُوْنَ بِالنُّوْرِ يَعْنِيْ جِبْرَائِيْلَ وَمِيْكَائِيْلَ وَإِسْرَافِيْلَ وَعِزْرَائِيْلَ عَلَيْهِمُ السَّلاَمُ فَإِنَّهُمْ يُصَلُّوْنَ عَلَى مَنْ كَانَ سَبَبًا لِقِرَاءَةِ مَوْلِدِ النَّبِيِّ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ
Artinya: "Tidak ada rumah, masjid, atau tempat lain yang di dalamnya dibacakan kisah kelahiran Nabi Muhammad shallallahu alaihi wa sallam kecuali malaikat mengelilingi rumah, masjid, atau tempat tersebut. Malaikat juga mendoakan penduduk tempat tersebut, dan Allah ta'ala melimpahkan rahmat dan ridha-Nya kepada mereka. Adapun malaikat yang dikelilingi oleh cahaya, yaitu Jibril, Mikail, Israfil, dan Izrail alaihimus salam, maka mereka mendoakan orang yang menjadi sebab dibacakannya kisah kelahiran Nabi Muhammad shallallahu alaihi wa sallam."
Ma’asyiral Muslimin rahimakumullah
Sementara itu, dalam kitab Al-Tanbihatul Wajibat, KH. Hasyim Asy’ari, pendiri Nahdlatul Ulama (NU), menjelaskan bahwa peringatan maulid Nabi Muhammad adalah perbuatan yang tidak dilarang dalam Islam.
Bahkan, banyak para imam dan ulama yang menganjurkan agar senantiasa mengadakan peringatan maulid setiap bulan Rabiul Awal, bulan kelahiran Nabi Muhammad .
Menurut KH. Hasyim Asy’ari, peringatan maulid yang dianjurkan para imam mazhab dan ulama adalah kegiatan yang diisi dengan bacaan Al-Quran, kisah kemuliaan Nabi Muhammad, disuguhi hidangan makanan, atau bahkan diiringi dengan tabuhan rebana.
Kegiatan-kegiatan tersebut tidak dilarang dalam Islam, asalkan dilakukan dengan menjaga adab dan tidak mengandung unsur kemusyrikan atau bid’ah. KH Hasyim Asy’ari menjelaskan bahwa peringatan maulid Nabi Muhammad bertujuan untuk mengenang kelahiran dan mengagungkan kemuliaan beliau.
Peringatan maulid juga dapat menjadi sarana untuk mempererat tali persaudaraan sesama umat Islam.
Ma’asyiral Muslimin rahimakumullah
Dengan melakukan amalan-amalan tersebut, kita dapat mengungkapkan rasa syukur kita atas kelahiran Nabi Muhammad dan sekaligus meningkatkan keimanan dan ketaqwaan kita kepada Allah.
Kita berharap, Allah Swt senantiasa membimbing di jalan yang lurus dan menjadikan kita umat Nabi Muhammad SAW yang sejati, yang kelak akan mendapatkan syafaat dari beliau di akhirat. Amin