Dua Kepala Desa di Morowali Ini Programkan Setiap Rumah Menanam Cabe, Bibitnya Disiapkan Pemdes

photo author
- Rabu, 2 November 2022 | 08:30 WIB
Kades Bahomoahi Asep bersama sohibnya Kades One Pute jaya Mukhtar
Kades Bahomoahi Asep bersama sohibnya Kades One Pute jaya Mukhtar

METRO SULTENG- Dua Kepala Desa di Kecamatan Bungku Timur, Kabupaten Morowali, Provinsi Sulawesi Tengah, menargetkan desanya menjadi icon cabe atau desa penghasil cabe.

Kepala desa itu adalah Asep Kades Bahomoahi dan Mukhtar Kades One Pute Jaya. Keduanya memprogramkan agar di desanya merupakan masyarakat yang produktif akan hasil pertanian.

Saat bertemu dengan Metrosulteng, Asep mengungkapkan akan menganggarkan pada anggaran perubahan Dana Desa tahun anggaran (TA) 2022, untuk pembibitan cabe yang rencananya akan dibagikan ditiap-tiap masyarakat untuk ditanam di pekarangan rumahnya.

Baca Juga: Toyota New Fortuner GR Sport, Lebih Tangguh dengan Masin Baru

Tak hanya pertanian yang akan digenjot oleh Kades yang penuh inspirasi dan program kesejahteraan untuk masyarakatnya ini, di sektor nelayan pun dia tingkatkan.

"Ini mimpi kami untuk masyarakat, bagaimana masyarakat dapat merasakan manfaat adanya Dana Desa dengan memberikan program yang produktif dan berkesinambungan baginya," kata Asep, Selasa (1/11/22).

Nantinya, kata Asep, masyarakat akan mendapatkan bibit cabe dan pupuk, yang disediakan oleh Pemerintah Desa yang diprogramkan dari anggaran dana desa untuk ditanam ditiap-tiap pekarangan rumahnya.

Baca Juga: Bupati Purwakarta Anne Beberkan Alasan Gugat Cerai Dedi Mulyadi: Ia Tak Melaksanakan Hak Dan Kewajiban

"Semisalkan, tiap pekarangan rumah menghasilkan 6 kilogram cabe dalam sekali panen, terus dikali 200 pekarangan rumah yang ada didesa Bahomoahi, itu hasilnya 1200 kilo sekali panen, nah kalau dikali sebulan, bukankah hal itu dapat membuat masyarakat selalu mendapatkan uang, yang manfaatnya dari hasil itu dapat menekan inflasi akibat dampak kenaikan bahan bakar minyak (BBM)," jelasnya.

"Dan alhamdulillah, untuk nelayan kami telah menganggarkan tahun ini untuk pembuatan rompong (alat perangkap ikan) yang anggarannya hanya 10 juta yang hasilnya 2 sampai 3 hari bisa mendapatkan hasil tangkapan ikan 20 gabus, dan dapat dimanfaatkan oleh masyarakat selama 5 tahun," tambahnya.

Baca Juga: Polres Bekasi Tidak Akan Beri Izin Konser Skala Besar di Gedung Maupun Lapangan

Diketahui, disektor pariwisata Asep juga berupaya terus melakukan terobosan-terobosan agar dapat dimanfaatkan oleh para pelaku usaha mikro kecil dan menengah (UMKM).

Sementara itu, sohibnya Kepala Desa One Pute Jaya Mukhtar yang juga senada, sejalan dan sepemikiran dengannya.

Apa yang diprogramkan oleh Asep, juga terpikirkan olehnya, ditahun anggaran 2023 Mukhtar juga akan programkan bibit cabe beserta bibit buah-buahan.

"Iyaa, kami liat di Morowali ini peluang pasar kita besar, pasar kita sudah jelas banyak perusahaan yang butuh bumbu masakan seperti cabe dan bawang, terus sayuran serta buah-buahan," terangnya.

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Editor: Subandi Arya

Tags

Rekomendasi

Terkini

X