METRO SULTENG – Ratusan buruh Tenaga Kerja Indonesia (TKI) yang tergabung dalam Serikat Pekerja Nasional (SPN) menggelar demo di depan Kantor Bupati Morowali Utara, Sulawesi Tengah, Kamis (22/9/2022).
Buruh yang tidak lain karyawan PT Gunbuster Nickel Industry (GNI) itu, juga melakukan aksi mogok kerja selama tiga hari mulai Kamis, 22 September sampai Sabtu, 24 September 2022.
Dalam demo tersebut, buruh menyampaikan sepuluh tuntutan. Pertama, buruh menuntut pihak perusaahan PT GNI wajib memberikan APD (alat pelindung diri) lengkap kepada setiap pekerja sesuai standarisasi jenis pekerjaan yang berisiko di lokasi kerja.
Kedua, buruh meminta penghapusan denda ganti rugi yang dibebankan kepada setiap pekerja jika mengalami kecelakaan kerja.
Ketiga, menuntun perusahaan (PT GNI) untuk membuat peraturan perusahaan yang jelas. Lantaran selama ini, peraturan kerja yang diterapkan diduga tidak ada kejelasan.
Keempat, menuntut perusaahan agar tidak memberlakukan aturan adanya pemotongan upah pokok dan tunjangan skill bagi pekerja yang izin atau sakit.
Kelima, menuntut PT GNI meningkatkan pelayanan di klinik perusahaan.
Keenam, mempertanyakan atas tidak diterimanya surat keterangan sakit (SKS) dari luar klinik perusahaan.
Ketujuh, menutut perusahaan PT GNI untuk tidak melakukan tindakan diskriminasi kepada pengurus dan anggota PSP SPN PT GNI dengan hanya memberikan kontrak kerja selama satu bulan dan tidak diperpanjang lagi masa kontraknya.
Kedelapan, menuntut agar pihak perusahaan menyetop Perjanjian Kerja Waktu Tertentu (PWKT) untuk pekerjaan yang bersifat tetap.
Kesembilan, perusahaan juga diminta untuk memberikan tunjangan tetap dan merata kepada pekerja yang jenis pekerjaannya sama.
Dan yang kesepuluh, buruh menuntut agar perusahaan PT GNI memasang sirkulasi udara di setiap gudang ore smelter.
"Selama ini pihak managemen PT GNI tidak mengindahkan undang-undang ketenagakerjaan dan aturan keselamatan kerja. Sehingga SPN menilai managemen PT GNI semena-mena memberlakukan aturan sendiri dan tidak jelas terhadap pekerja Indonesia," tegas Koordinator Lapangan (Korlap) aksi, Andi Hamka.
Setelah berorasi, 15 orang perwakilan buruh diterima Pemda Morowali Utara di ruang Sekda diwakili Asisten I Drs.Viktor Tamehi. Asisten I mewakili Pemda didampingi Kadisnakertrans Yanus Lakawa, Kabagops Polres Morowali Utara dan Danramil Petasia.
Namun, dalam pertemuan tersebut, pihak dari PT GNI tidak hadir. Pertemuan rencananya akan digelar lagi selama dua hari ke depan, untuk membuat kesepakatan konkret dan tidak merugikan tenaga kerja Indonesia yang tergabung dalam SPN.