METRO SULTENG-Anggota DPRD Poso Muhammad Yusuf mengaku heran karena Wakil Bupati Poso Yasin Mangun tidak dilibatkan dalam pembahasan rencana mengajukan pinjaman Pemda Poso, melalui program PEN sebesar Rp 120 Miliar, untuk membangun rumah sakit baru di kota Poso.
"Waktu saya bertemu Wakil Bupati Poso Yasin Mangun di Palu, saya tanyakan ke beliau soal pengajuan pinjaman Pemda. Tapi Pak Wabup waktu itu bilang tidak tahu menahu karena tidak dilibatkan dalam pembahasan," kata politisi PKS itu kepada wartawan, Senin (23/8) lalu di Kafe Inada Poso.
Baca Juga: Pemda Poso Minta Warga Dukung Pembangunan Rumah Sakit Baru
Yusuf lantas mempertanyakan kebijakan Bupati Poso Poso yang tak melibatkan Wakil Bupati dalam mengambil keputusan yang berhubungan dengan pengolaan uang negara.
Apalagi dalam menjalankan roda pemerintahan, posisi kepala daerah dan wakilnya merupakan satu kesatuan yang tak dapat dipisahkan karena saat pemilihan kepala daerah keduanya dipilih dalam satu paket dengan visi-misi yang disampaikan ke publik secara bersama-sama.
Baca Juga: Suksesi Rektor Untad, Pendaftaran Bakal Calon Dibuka Hari Ini
Harusnya setiap kebjikan apapun di pemerintahan minimal diketahui oleh wakilnya yang satu paket dengan bupati, karena keterpilihannya mereka atas dukungan paket tersebut.
"Saya jadi heran saja dan bertanya-tanya kenapa wakil bupati tidak dilibatkan bahkan sampai tidak tahu kalau ada usulan rencana pinjaman PEN Pemda Poso Rp 120 Miliar," ujarnya.
Baca Juga: Siapa Nama Cucu ke 5 Jokowi? Berjenis Kelamin Laki-Laki Putra Kahiyang-Bobby
Seperti diketahui belum genap 2 tahun pemerintahan Bupati Poso Verna Inkiriwang dan Wakilnya Yasin Mangun disinyalir hubungan keduanya sudah renggang. Bahkan, secara terang-terangan Yasin menuliskan status di media sosial akun facebooknya, soal hubungan yang tak harmonis ini.***