METRO SULTENG-Pemerintah Desa Bahomoai, Kecamatan Bungku Timur, Kabupaten Morowali, melakukan persemaian tanaman mangrove sebanyak kurang lebih 40 ribu pohon di wilayah pantai RT V Desa Bahomoahi.
Kegiatan persemaian tanaman mangrove ini dimulai pada awal bulan Juli dan akan berakhir pada bulan Desember tahun 2022, dipandu langsung oleh Tim Kesatuan Pengelolaan Hutan (KPH) dan Pendamping Tenaga Ahli dari Kemendesnakertrans.
Motivasi yang mendorong Pemerintah Desa Bahomoahi, memperdulikan tanaman yang mampu menyerap semua jenis logam berbahaya dan membuat kualitas air menjadi lebih bersih ini, karena sebelumnya sekitar 30 tahun yang silam Desa Bahomoahi bagian pesisir pantai pernah dilanda abrasi pantai, dan meluluh lantakan pemukiman warga disekitarnya. Sehingga warga terpaksa dipindahkan dibagian keatas sekitar 500 hingga 1.000 meter kearah barat menjauhi pantai.
Baca Juga: Kerusakan Jalan Nasional di Morowali Utara, LSM NCW Menduga Akibat Lintasan Truk Tambang
Baca Juga: Cuaca Ekstrim, UPP Kolonodale Himbau Kapal Penumpang Jaga Keselamatan di Laut
Baca Juga: PT MASM Diadukan ke Kementerian ATR/BPN Terkait Dugaan Kepemilikan HGU Ilegal
Olehnya, dalam hal ini selaku Kepala Desa Bahomoahi Asep sangat termotivasi untuk mengembangkan penanaman mangrove di pesisir pantai, sembari berharap melalui tanaman tersebut tragedi abrasi pantai tidak terjadi lagi di desanya.
"Kita harus sadar bahwa pentingnya pelestarian alam untuk menjaga alam, sayangi alam kita, maka alam pun menyayangi kita," ucap Asep, sang pemimpin desa peduli lingkungan, Rabu (3/8).
Ia juga menyebutkan, bahwa kegiatan yang ia lakukan tersebut juga bertujuan untuk memberikan edukasi kepada generasi muda, khususnya Karang Taruna Peduli Alam.***