METRO SULTENG- Pemerintah Kabupaten Morowali Utara (Morut) dan PLN melakukan pertemuan di Kantor Camat Petasia di Kolonodale, Sabtu (23/7), untuk mendengarkan penjelasan PLN mengenai penyebab pemadaman listrik yang tak beraturan belakangan ini.
Pertemuan itu digelar untuk merespon keluhan warga karena semakin seringnya pemadaman listrik secara tiba-tiba dan tak terjadwal yang berimplikasi pula pada kerusakan peralatan elektronik dan lampu penerangan.
Bahkan Jumat (22/7) malam, sejumlah warga melakukan unjuk rasa di depan Gedung Morokoa, Kolonodale, untuk mengekspresikan kekecewaan mereka kepada PLN atas pemadaman listrik yang tak kunjung teratasi itu.
Baca Juga: Danrem 132/Tdl Ikuti Paparan Dansatgas TMMD ke 114 kepada Pangdam Merdeka
Baca Juga: Pemadaman Listrik di Morowali Utara Makin Memprihatinkan, Ini Penjelasan PLN
Baca Juga: Mobil Tesla yang Ditumpangi Jimmy Lin Alami Kecelakaan Hingga Terbakar
Dalam pertemuan yang dipimpin Kepala Dinas Perhubungan Irwan Ibon itu, hadir Kasatpol PP Buharman Lambuli, Plt. Kaban Kesbangpol Defridas Sabola, Camat Petasia Novry Sabola, Kabag Protokol dan Komunikasi Pimpinan Herry Pinontoan, para lurah dan tokoh masyarakat di Kolonodale.
Sedangkan pihak PLN diwakili mantan Kepala Unit Layanan Pelanggan (ULP) Tompira Desnar Sabudu yang telah dimutasikan ke Bungku, Kabupaten Morowali, tiga pekan lalu dengan didampingi beberapa staf teknik.
Dalam pertemuan itu, Desnar menjelaskan penyebab seringnya pemadaman listrik secara tidak terencana yang disebabkan gangguan alam pada jaringan distribusi serta pengaturan pasokan daya dari PLTM Wawopada dan PLTM Tomata yang belum tersinkronisasi dengan baik, sehingga menimbulkan kelebihan pasokan ke sistem kelistrikan.
Setelah mendapatkan penjelasan tersebut, pertemuan yang berlangsung sekitaar 90 menit itu menyepakati empat poin yakni pertama: PLN menyurat ke Pemkab Morut untuk meminta bantuan pembangunan jaringan distribusi kelistrikan dari Tomata ke Tompira.
Kedua, PLN meminta bantuan ke Pemkab Morut untuk memindahkan jaringan lama ke jaringan baru terkait tanaman warga yang dilewati jaringan listrik.
Ketiga, mengupayakan agar saat waktu shalat atau ibadah atau jam kerja, aliran listrik tidak padam.
Baca Juga: Peduli Perempuan, PT ANA Jalankan Program Pemberdayaan Perempuan di Sektor UMKM
Baca Juga: Pasar Tumpah Desa Bunta Jadi Biang Macet, Ini Rencana Lokasi Pasar Baru
Baca Juga: Bisa Kuliah Gratis di UGM Berkat Juara Catur dan Juara Kelas