METRO SULTENG- Tim ahli dari Universitas Hasanuddin (Unhas) Makassar memaparkan konsep dasar rencana detail tata ruang (RDTR) kota Kolonodale, sebagai ibukota Kabupaten Morowali Utara.
Pemaparan itu disampaikan Dr. Abdul Rachman Rasyid, MT pada Seminar Pendahuluan Penyelarasan RDTR kota Kolonodale kerjasama Pemda Morut dengan Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat (LPPM) Unhas di Ruang Pola Kantor Bupati, Rabu (20/7/2022).
Seminar itu diawali dengan sambutan dari Rektor Unhas yang diwakili Kepala Puslitbang Wilayah Tata Ruang dan Informasi Spasial LPPM Unhas, Dr. Samsu Arif, M.Si dan Bupati Morut Delis Julkarson Hehi.
Baca Juga: Ketua Utama Alkhairaat Saat Ini Dijabat Habib Sayyid Alwi Setelah Resmi Dibaiat 20 Dzulhijjah 1443 H
Baca Juga: Terungkap Sosok Bharada E Penembak Brigadir J yang Diduga Anggota Polri Asal Manado
Selain Bupati, hadir pula Sekda Morut Musda Guntur, Kepala Dinas PUPR Destuber Matoori, ST, M.Sc, para pimpinan OPD terkait, tokoh masyarakat, LSM, Camat Petasia, Lurah Kolonodale, Lurah Bahoue, Lurah Bahontula dan beberapa kepala desa yang bertetangga dengan kota Kolonodale.
Dalam sambutannya, Bupati Morut mengakui selama ini cukup banyak pihak yang mempertanyakan kenapa kota Kolonodale tidak segera dibangun dan diperbaiki.
"Atas pertanyaan ini, saya selalu tegaskan bahwa saya tidak akan membangun kota Kolonodale secara sepotong-potong. Kota ini harus didesain secara matang untuk kepentingan jangka panjang," tegasnya.
Baca Juga: Viral Video Luka-Luka di Tubuh Brigadir J Usai Keluarga Buka Peti Jenazah
Baca Juga: Pemda Poso Sosialisasikan Upah Minimum Provinsi untuk Pekerja
Bupati menegaskan, jika mau membangun kota ini dengan baik, tidak bisa hanya dengan cara memperbaiki sementara yang bermasalah seperti air tersumbat, jalan berlubang dan lainnya.
Untuk itulah sejak awal ia berkonsultasi dan menjalin kerjasama dengan perguruan tinggi khususnya ahli tata ruang di ITB Bandung dan Unhas Makassar.
"Tujuannya adalah agar para pakar yang punya keahlian di bidang tata kota bisa membantu mendesain dalam bentuk tiga dimensi, master plan dan zonasi untuk kepentingan jangka panjang," ujarnya.
Setelah tim ahli selesai mendesain kota Kolonodale, nantinya akan jelas pembagian wilayah seperti dimana letak ruang publik, dimana perkantoran, dimana pertokoan, dan sebagainya.
Menurutnya, hal ini juga akan mempermudah untuk menentukan alokasi anggaran seperti mana yang bisa dibiayai APBD kabupaten, APBD provinsi, APBN, atau yang bisa dibiayai pihak swasta.