METRO SULTENG- Provinsi Maluku Utara, Indonesia memiliki pertumbuhan ekonomi tertinggi didunia yaitu mencapai 27,74% pada kuartal ll 2022.
Seperti dilansir dari Vidio milik aku @steventnayoan, Kamis (1/12/22). Pertumbuhan ekonomi Maluku Utara jika dibandingkan dengan negara-negara G20 seperti China, Amerika dan Australia, sangat jauh perbedaannya.
Hal ini dikarenakan adanya nilai ekspor yang sangat tinggi, dimana akhir-akhir ini Maluku Utara mengekspor besi dan baja dengan jumlah yang sangat tinggi yaitu menembus diangka Rp 94 triliun.
Tak hanya itu, Nikel berada diurutan kedua nilai ekspor tertinggi provinsi itu yang menembus diangka Rp 13,3 triliun serta biji, kerak dan abu logam yang mencapai Rp 533 Milyar.
Semua hasil sumber daya alam ini, diekspor ke China, Malaysia dan Taiwan.
Bukan hanya itu yang menbuat meroketnya perekonomian Maluku Utara, Provinsi yang kaya rempah-rempah ini juga terdapat industri peleburan nikel yang dikabarkan akan bertumbuh sangat pesat, mengingat nikel sangat dibutuhkan Dunia dimasa depan sebagai bahan baku baterai kendaraan listrik.
Sementara itu, seorang pengamat ekonomi Unika Atma Jaya Rosdiana Sijabat
juga mengatakan hal yang sama.
"Pertumbuhan ekonomi Maluku Utara pada kuartal II 2022 yang mencapai rekor tertinggi menembus 27,74% secara tahunan (year on year/yoy) salah satunya berkat hilirisasi pertambangan dari daerah tersebut," kata Unika, kutip dari Investor Id.
Menurutnya wilayah Maluku Utara, Sulawesi dan Papua merupakan daerah komoditas sektor pertambangan yang memiliki pasar internasional.
“Karena sektor pertambangan komoditas yang pada pasar global itu harganya sedang baik dan mungkin kinerja sektor pertambangan antara lain di dalamnya seperti yang disampaikan oleh Pak Jokowi adalah adanya hilirisasi nikel,” ujar Rosdiana, Kamis (1/12/2022).
Unika mengungkapkan, berkat hilirisasi dan investasi yang masuk ke daerah Maluku Utara dan wilayah lain penghasil tambang mendapatkan nilai tambah.
Baca Juga: Gila! Pinkan Mambo Sebut Lebih Kaya Dari Raffi Ahmad, Punya 50 Perusahaan Dan Omzet 50 Miliar
“Apakah ini ada kaitannya dengan hilirisasi nikel? ya tentu saja, ada juga kaitannya misalkan kalau kita lihat misalkan sektor-sektor produk komoditas kalau kita lihat dari sisi investasi juga relatif tinggi sehingga wilayah-wilayah seperti Maluku Utara dan Sulawesi, Papua seperti itu mendapatkan keuntungan,” ungkapnya.***