pemerintahan

Wakil Bupati Morowali Tolak Izin Tambang PT MMI di Bungku Tengah, Sudah Turun Lokasi Ambil Dokumentasi

Rabu, 5 Juli 2023 | 08:56 WIB
Wakil Bupati Kabupaten Morowali H.Najamudin (kanan), spanduk penolakan keberadaan IUP tambang di Desa Sakita (Kiri)

METRO SULTENG- Isu Penolakan Izin Usaha Pertambangan (IUP) PT Mineral Morowali Indonesia (PT MNI) di Desa Sakita, Bungku Tengah, tercium oleh Wakil Bupati Morowali Najamuddin.

Pihaknya terpantik untuk memberi dukungan ke warga yang menolak keberadaan IUP tersebut.seperti terlihat saat dirinya turun mengunjungi warga Sakita pada hari Senin (03/7/2023) lalu.

Baca Juga: Arloji Hamilton: Pan Europ Otomatis Dua Variasi Baru, Jarum Jam berbahan Nikel dengan Super-LumiNova

Kata dia, kunjungan ke Desa Sakita untuk menindak lanjuti adanya spanduk penolakan kehadiran perusahaan tambang PT Mineral Morowali Indonesia (PT MMI) yang berencana akan melakukan aktivitas penambanga di wilayah tersebut.

"Selaku Wakil Bupati, saya sudah turun langsung di Desa Sakita, saya coba turun di lapangan untuk mengambil dokumentasi sebagai dasar mengambil keputusan terkait penolakan tersebut, kehadiran saya di Desa Sakita hanya untuk mendampingi masyarakat,” kata Najamudin.

Baca Juga: 55 Calon Anggota Paskibraka Provinsi Sulteng Dikarantina

Pihaknya mendukung upaya warga untuk menolak IUP tersebut, soalnya kehadiran perusahaan tambang pasti akan menimbulkan dampak, baik positif maupun negatif apa lagi ini di daerah ibu kota Kabupaten Morowali.

"Kehadiran saya bukan untuk memprovokasi warga, tujuan saya mendukung aksi penolakan, kita sudah petakan untuk lokasi pertambangan yaitu wilayah Kecamatan Bahodopi, tidak usah lagi di wilayah kota Bungku," jelas orang nomer dua di bumi tepeasa maroso ini.

Karena itu, pihaknya memberi ketegasan agar wilayah Ibu Kota Morowali tidak ada perusahaan penambangan, karena akan dijadikan tempat wisata dan fasilitas umun lainnya.

Baca Juga: Sulteng 2024-2029: Idealnya Menekan Pertumbuhan Anomali, Pangan dan Pariwisata Diseriusi

"Areal kita saat ini sudah sangat sempit sehingga bukan cuma untuk jangka pendek saja tapi jangka panjangnya juga kita harus pikirkan, lebih baik Desa Sakita ini kita tata dengan baik menjadi tempat wisata, karena Desa Sakita ini termasuk salah satu desa yang indah lengkap dengan beraneka ragam ada sungai ada gunung ada juga tempat wisata yang selalu dikunjungi oleh masyarakat,” ucap dia menegaskan.***

Tags

Terkini