pemerintahan

Bupati Tolitoli Amran Larang Warung Makan dan Kafe Buka Siang Hari Untuk Menjaga Kesucian Ramadhan

Sabtu, 25 Maret 2023 | 14:18 WIB
Bupati Tolitoli Amran H Yahya

METRO SULTENG- Dalam rangka menegakkan toleransi antar umat beragama khususnya di bulan suci Ramadan 1444 Hijriah, Bupati Tolitoli Amran H. Yahya kembali ingatkan warga Kota Cengkeh, agar mengedepankan sikap saling menghargai dan menghormati antar umat beragama.

Bupati berpesan, di bulan Ramadan umat Islam saat ini tengah melaksanakan ibadah puasa selama satu bulan, juga termasuk ibadah lainnya.

Baca Juga: Identitas Pelaku Pembuhan Wanita di Sigi Sudah Diketahui, Polda Minta Menyerahkan Diri

“Karena itu, mari kita saling menjaga kerukunan antar umat beragama dan antar sesama, bagi yang tidak berpuasa agar menghormati yang puasa dengan tidak makan dan minum di tempat umum, di jalan, tidak merokok di sembarang tempat. Jika semangat toleransi dijaga, Insya Allah persatuan dan kesatuan kita akan semakin kuat,” pesan Bupati, Jumat (24/03/2023).

Selain menghormati umat Islam yang berpuasa, ia juga meminta agar warung makan, warkop, caffe agar tidak buka usaha di siang hari yang dapat mengganggu kekhusyukan kaum muslimin yang sedang menjalankan ibadah puasa.

Baca Juga: Yamaha XSR900 Dikalaim Motor Terlaju di Jepang, Modelnya Perpaduan Klasik 80-an Dengan Garis Modern

Sambung Bupati yang juga Mantan Anggota DPRD Kabupaten Tolitoli.

Sementara itu, salah satu tokoh umat kristiani yang juga aktif dalam kepengurusan Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM) Hendri Lamo mengaku, toleransi antar umat beragama di Kabupaten Tolitoli hingga saat ini masih terjaga dengan baik.

Baca Juga: Maki Minta KPK Buka Identitas Pejabat Yang Turut Diklarifikasi Terkait LHKPN

Di lapangan, upaya saling hormat dan menghormati sudah menjadi tradisi yang tetap terjaga pada setiap momen keagamaan, termasuk di bulan Ramadan.

“Di Ibu kota Tolitoli Baolan dan Galang, rasa persaudaraan, hormat dan menghormati dalam menjalankan ibadah selalu terjaga dengan baik, bisa dibuktikan di setiap aktivitas masyarakat, meski berbaur yang tidak puasa senantiasa berperilaku menghargai yang berpuasa,” nilainya.

Hendri mengaku setuju, sejumlah warung makan, café dan tempat hiburan agar di waktu siang tidak beroperasi secara terang-terangan.

Baca Juga: Soal Perppu Ciptaker, Partai Buruh Bakal Layangkan Dua Gugatan Ke MK Pada 15 April Mendatang

Namun tetap memberikan ruang bagi umat lain untuk mendapatkan pelayanan seperti biasa, hanya saja perlu diatur agar tidak terlalu vulgar yang bisa membuat umat Islam yang berpuasa jadi tidak khusyuk dalam puasanya.

“Ya warung makan itu diatur dengan bijak, dan tidak vulgar, yang berpuasa dihargai yang tidak puasa juga menghargai. Kalau semua saling menghormati, Tolitoli senantiasa kondusif. Semoga terus aman dan damai,” harapnya.***

Halaman:

Tags

Terkini