pemerintahan

Gubernur Anwar Hafid Dorong Kearifan Lokal dan ASN Unggul untuk Mewujudkan Visinya

Senin, 10 Maret 2025 | 05:22 WIB
Gubernur Sulteng Anwar Hafid, saat rapat RPJMD yang menghadirkan beberapa orang pakar.

Panen raya diperuntukan bagi OPD Tanaman dan Hortikultura serta OPD Perkebunan dan Peternakan dalam penyediaan pangan maupun meningkatkan nilai tukar petani, pekebun dan peterna, bbahkan pada ekonomi daerah dan devisa.

Tersirat dalam paparan bahwa ada ganjalan Gubernur Anwar dalam mengimplementasikan strategi sembilan Berani itu terkait kualitas kerjasama dan kompetensi ASN. Ini terlihat dari dua pernyataannya yang diungkapkan untuk direspons.

Pertama, bagaimana kearifan lokal seperti gotong royong, membangun kebersamaan dijadikan peraturan formal seperti Pergub agar memiliki kekuatan untuk dipedomani dan ditaati.

Kedua, bercita-cita menjadikan ASN di Sulawesi Tengah bisa berkelas dunia. Karena untuk sukses memanfaatkan bonus demografi dan target Indonesia emas 2045 sangat diperlukan ASN yang unggul.

Dalam diskusi yang langsung dipandu oleh Gubernur Anwar dikemukakan empat sumbang
pikir. Pertama, Visi Maju harus ada ukuran konkrit agar semua tahu termasuk masyarakat. Ini dinilai penting agar terbangun motivasi yang sama.

Kedua, OPD Penyelenggara strategi berani harus memiliki inovasi terukur-implementatif terkait tugas dan fungsinya. Selanjutnya menetapkan role model (pilot project perubahan) lsebagai lokus menerapkan inovasi tersebut dan harus bisa diukur keberhasilannya.

Baca Juga: Dugaan Mega Korupsi di PLN Rp1,2 triliun dan Dampak Kerugian yang Diciptakan

Ukuran dalam mengevaluasi role model adalah capaian target minimal 60 persen. Bila ini capaiannya role model bisa dilanjutkan untuk dibenahi agar hasilnya bisa mendekati dari target yang ditetapkan.

Bagi yang capaiannya berada dibawah 60 persen, tentunya menjadi bahan pertimbangan Gubernur dan Wakil Gubernur untuk langkah selanjutnya. Ini adalah salah satu upaya untuk menghindari kesan "like and dislike"

Ketiga, sangat sependapat dengan kearifan lokal seperti gotong royong, tenggang rasa, disiplin dan konsisten untuk diformalkan sebagai upaya membangun budaya bekerja bersama-ssma?meninggalkan kebiasaan sama-sama bekerja yang jadi salah satu penyebab tidak efektif dan efisiennnya tata kelola.

Jepang adalah negara ysng memformalkan kearifan lokal sebagai sebuah kekuatannya. Negara ini sukses menerapkan filisofi "kereta kuda" dalam tata kelola birokrasi.

Maknanya Perfektur (Provinsi) ditarik oleh Shi (kota besar) yang sudah maju kemudian Perfektur menggandeng Shi yang belum maju. Tentunya kita berharap Sulawesi Tengah saatnya nanti bisa mencontoh filosofi itu.

Baca Juga: Inspektur Tambang Sulteng Bakal Evaluasi Kegiatan Pertambangan PT MBN di Morowali

Terakhir bahwa struktur dari organisasi pemerintahan di pusat dan daerah masuk dalam
Kategori Kaya struktur miskin fungsi. kondisi ini antara lain menyebabkan kurang efektif dan efisiennya penyelenggaan tata kelola.

Gagasan dari Gubernur Anwar untuk menuju ASN berkelas dunia tentunya beralasan. Menjadi Negara atau daerah menerapkan prinsip Miskin Struktur kaya fungsi perlu ASN yang handal (Inovatif, adaptif dan update). Prinsip seperti ini telah diterapkan di Jepang dan Korea Selatan.

Halaman:

Tags

Terkini