pemerintahan

Di Hadapan Ratusan ASN Pemprov Sulteng, Anwar Hafid Singgung soal 'Matahari Kembar'

Selasa, 4 Maret 2025 | 16:42 WIB
Gubernur Sulteng Anwar Hafid saat berbicara di hadapan ratusan ASN Pemprov Sulteng, pada Selasa pagi (4/3/2025).

1.BERANI Cerdas
2. BERANI Sehat
3. BERANI Lancar
4. BERANI Menyala
5. BERANI Berdering
6. BERANI Murah
7. BERANI Berkah
8. BERANI Panen Raya
9. BERANI Tangkap Banyak

Pada kesempatan itu, secara khusus Anwar Hafid mengingatkan kepala OPD untuk siap on call dengan dirinya. Kapan pun ia butuhkan, diminta siap sedia.

"Makanya, para kepala dinas dan kepala badan, beri saya nomor ponsel yang aktif 24 jam. Kapan saya butuhkan harus siap dan ada. Kalau saya belum butuhkan, santai saja," ujarnya.

Bahkan ia mengingatkan kepala dinas dan ASN lainnya untuk bekerja saja secara profesional. Tidak perlu cari perhatian atau cari muka kepada dirinya.

Anggap saja dirinya dan Reny sebagai mitra, sebagai sahabat atau kerabat. Bukan sebagai gubernur atau wakil gubernur. Dengan begitu, ASN bisa bekerja dengan rileks dan tidak merasa tertekan.

Baca Juga: Kembali Ke Banggai Laut, Sofyan Kaepa dan Ablit H Ilyas Disambut Ribuan Masyarakat

"Tinggalkan model kepemimpinan berdasarkan garis komando. Mari kita memimpin dengan berdasarkan rasional," imbaunya.

Untuk itu, ia mengingatkan ASN di provinsi untuk tidak mengejar jabatan dengan cara melakukan lobi-lobi atau menyogok.

Apalagi sampai melobi istri gubernur. Tidak akan mempan itu. Karena ikrar dirinya dengan istri saat menikah dulu, sang istri tidak mengurusi hal-hal yang berkaitan dengan pemerintahan.

"Karena saya bekerja di pemerintahan, saya dan istri sudah saling janji, dia tidak akan campuri hal-hal yang berkaitan dengan pemerintahan," ungkap Anwar.

Bahkan saat menjadi Bupati Morowali dua periode, Anwar Hafid pernah didatangi khusus sang bapak kandungnya. Sang bapak meminta untuk meloloskan sepupunya jadi pejabat di Kabupaten Morowali kala itu.

Baca Juga: Cara Anwar Hafid Beri Penghormatan kepada Gubernur Pendahulunya

"Ada sepupumu, perhatikan dia itu. Lantik saja dia diposisi itu," kisah Anwar Hafid soal permintaan bapaknya.

Anwar menjawab, "Pa, kapan permintaan papa saya tolak, apapun itu. Tapi kali ini, saya minta maaf, itu tidak bisa saya penuhi".

Sang bapak pun mengalah dan tidak mau lagi memaksakan kehendaknya untuk mencampuri urusan pemerintahan daerah yang Anwar Hafid pimpin. (*)

Halaman:

Tags

Terkini