pemerintahan

Anggaran Pemeliharaan PDN Sebesar Rp700 Miliar, Ahmad Sahroni Duga Ada Dugaan Tindak Penyelewengan

Minggu, 30 Juni 2024 | 10:43 WIB
Wakil Ketua Komisi III DPR RI Ahmad Sahroni mendorong aparat penegak hukum (APH) memeriksa penggunaan anggaran pemeliharaan PDN. (Foto : Instagram Ahmad Syahroni)

METRO SULTENG- Anggaran pemeliharaan Pusat Data Nasional (PDN) pada Kementerian Komunikasi dan Informasi (Kominfo) RI mencapai Rp700 miliar.

Wakil Ketua Komisi III DPR RI Ahmad Sahroni mendorong aparat penegak hukum (APH) memeriksa penggunaan anggaran pemeliharaan Pusat Data Nasional (PDN).

Pasalnya, menurut dia, penggunaan anggaran pemeliharaan yang mencapai Rp700 miliar tak membuat PDN aman dari peretasan.

 Baca Juga: Andika: Pasangan Incumbent Cudy-Ma’mun Potensi Menang 70% di Pilgub Sulteng

"Patut diduga ada dugaan tindak penyelewengan di sana, ada oknum-oknum tidak kompeten di PDN. Jadi saya kira, tidak ada salahnya bagi lembaga penegak hukum, seperti Polri, KPK, Kejagung, untuk mulai menyelidiki dugaan tersebut,” kata Sahroni dikutip dari Parlementaria, di Jakarta, Minggu (30/6/24).

Legislator Fraksi NasDem dari Dapil Jakarta III (Jakarta Utara, Jakarta Barat dan Kepulauan Seribu) itu mengaku heran dengan kinerja pihak terkait yang tidak bisa mengamankan PDN dari peretasan. 

Padahal, menurut Syahroni mereka sudah disokong dengan anggaran yang sangat besar.

 Baca Juga: Ngeri! Begini Dampak Akibat Peretasan PDN

"Dengan dana sebesar itu, masa iya proteksi sibernya mudah dibobol dan tidak bisa dipulihkan. Kan, tidak masuk akal, terus ngapain aja mereka selama ini dengan dana sebesar itu?," ungkap dia.

Oleh karena itu, Sahroni meminta agar pejabat di lembaga terkait meningkatkan pengamanan PDN. 

"Kejadian serupa tidak boleh terulang. Masa negara kita dibuat tidak berdaya seperti ini, data sentral dibobol dengan mudah. Sangat fatal dan memalukan,” sebutnya.

 Baca Juga: Arti Mimpi Menikah dalam Islam, Berikut Tafsirannya

Lebih lanjut, Sahroni meminta harus ada yang bertanggung jawab atas kejadian ini dan meminta mereka tak menghindar dengan mencari berbagai alasan.

“Harus ada yang bertanggung jawab atas insiden ini. Jangan cuma ngeles dengan seribu alasan tanpa adanya perbaikan,” tegas Sahroni.

Halaman:

Tags

Terkini