Buka Kongres Mahasabha di Palu, Jokowi : Jika Pemimpinnya Berani Negara Kita Akan Maju

photo author
- Rabu, 30 Agustus 2023 | 21:43 WIB

METRO SULTENG-Presiden Republik Indonesia Joko Widodo (Jokowi) menghadiri Pembukaan Kongres Nasional Mahasabha XIII Kesatuan Mahasiswa Hindu Dharma Indonesia (KMHDI). Bertempat, di Auditorium Universitas Tadulako. Rabu, (30/8/2023).

Pembukaan Kongres Nasional Mahasabha tersebut dihadiri Panglima TNI Laksamana TNI Yudo Margono, Kapolri Jenderal Polisi Listyo Sigit Prabowo, Menteri Agama RI, Yaqut Cholil Qoumas, Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak, I Gusti Ayu Bintang Darmawati, Mensesneg, Pratikno, Gubernur Sulawesi Tengah Rusdi Mastura, Wakil Gubernur Sulawesi Tengah, Ma'mun Amir, Rektor Universitas Tadulako Amar serta jajaran Forkompimda.

Baca Juga: Tuduh Jurnalis MetroSulteng Ahmad Muhsin Teroris dan Komunis, Pj Kades Marana Serlin Dipolisikan

Mengawali pidatonya, Jokowi menyampaikan bahwa melihat kondisi dunia saat ini, banyak negara yang telah melewati pandemi dengan baik, namun tidak bisa mengatasi pascapandemi. Alhasil banyak negara yang mengalami krisis ekonomi, pangan, hingga energi.

"Tantangan yang kita hadapi saat ini, tantangan dunia saat ini, betul-betul tidak semakin mudah tetapi kedepannya juga akan semakin sulit."kata Jokowi pada kesempatan itu

Baca Juga: Krisis Listrik di Kecamatan Labobo Banggai Laut Berdampak Tersendatnya Perekonomian Warga

Selanjutnya, Jokowi juga menjelaskan, hampir 3 (tiga) tahun Pandemi, Indonesia bersyukur mampu melewatinya dengan baik, tetapi tantangan setelah Pandemi bukan sesuatu yang mudah dan banyak negara-negara di dunia saat ini saat menghadapi Pandemi, ekonominya langsung jatuh.

"Saya bertanya ke Managing Director IMF, berapa negara yang menjadi pasiennya IMF? 96 negara. Hampir separuh negara di dunia ini menjadi pasiennya IMF. Artinya tantangan dunia saat ini semakin tidak mudah,”ujarnya

Baca Juga: Penetapan Pj Bupati di Sulteng, Relawan Rusdy Mastura Singgung Ihwal Main Belakang dan Menelikung

Salah satu krisis yang berbahaya dialami negara-negara Eropa adalah energi. Baik BBM maupun gas mengalami krisis hingga 700 persen. “Kita kalau dinaikan bensin 10 persen saja, mahasiswa demonya dua bulan,” ujarnya.

Selain itu, kondisi geopolitik dengan rivalitas antar negara juga tidak semakin reda. Mulai dari titik perang Rusia-Ukraina hingga sekitar Indonesia.

Tidak lupa, kondisi panas seutuhnya juga dialami saat ini karena perubahan iklim. Banyak negara dengan iklim dingin mulai mengalami panas, sementara negara dengan iklim tropis semakin memanas.

Baca Juga: Mobil Serba Listrik SUV Avatr 11 Harmony Edition diluncurkan di Tiongkok

Lebih jauh, Jokowi mengungkapkan, hilirisasi yang digencarkannya digugat oleh Uni Eropa di Organisasi Perdagangan Dunia (WTO). Namun dia tidak gentar. Dia meminta para menterinya untuk terus melawan.

"Jika perlawanan tidak terus dilakukan, maka sampai kapanpun Indonesia tidak akan menjadi negara maju."tegas Jokowi Dihadapan ribuan peserta Mahasabha XIII Kesatuan Mahasiswa Hindu Dharma Indonesia (KMHDI).

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Editor: Subandi Arya

Tags

Rekomendasi

Terkini

X