Wabup H. Djira yang memimpin rapat ini langsung menengahi dan meminta semua pembicaraan dan data yang dimiliki masing-masing pihak dicek langsung ke lapangan.
Ia minta agar tim terpadu segera ke lapangan, ke agen, pangkalan, dan pengecer tabung gas elpiji 3 kg bersubsidi. Segera kumpulkan data akurat agar didapatkan solusi dan jalan keluar secepatnya.
Baca Juga: Desain Keren Jam Tangan NoiseFit Twist Pro Dengan Layar AMOLED, Masa Pakai Baterai 7 Hari
Dalam rapat tersebut terungkap bahwa jumlah penduduk Morut yang terus bertambah belakangan ini, juga ikut berpengaruh terhadap meningkatnya pemakaian gas elpiji 3 kg tersebut.
Selain itu, diduga kuat banyak masyarakat yang tidak berhak menggunakan gas elpiji bersubsidi seperti PNS atau yang berpenghasilan tinggi, justru menggunakan gas tersebut.
Dugaan berikutnya, ada yang tidak beres dalam penyalurannya. Sesuai ketentuan, gas elpiji 3 kg bersubsidi tersebut disalurkan oleh agen ke pangkalan seterusnya ke konsumen. Tapi faktanya banyak ditemukan pengecer tabung gas dengan harga berlipat ganda.
Baca Juga: Meriahkan Hari Bhayangkara ke-77, Polres Morowali Gelar Kejuaraan Balap Motor Piala Kapolda Sulteng
Harga resmi sesuai harga eceran tertinggi (HET) tabung gas elpiji 3 kg di Petasia sebesar Rp 27.800/tabung. Namun saat ini dijual sampai Rp 95.000/tabung. (Ale/Ryo/Ms)