METRO SULTENG - Ketua Umum Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) Abdul Muhaimin Iskandar mendukung keputusan Luhut Binsar Panjaitan.
Sebelumnya Luhut menolak permintaan Cina yang bersikeras ingin Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) menjadi penjamin pinjaman utang proyek KCJB.
Baca Juga: Indonesia Dililit Utang, China Development Bank Minta Bayar Pakai APBN, Begini Kata Luhut
"Saya kira bagus (keputusan Luhut menolak permintaan Cina jadikan APBN sebagai penjamin utang KCJB). Risikonya terlalu besar kalau sampai APBN kita tersandera," ujarnya dilansir Antara di Jakarta, Jumat (14/4/2023).
Wakil Ketua DPR RI Koordinator bidang Kesejahteraan Rakyat (Korkesra) itu menegaskan, pemerintah harus lebih tegas dan memastikan proyek KCJB benar-benar business to business (B2B), sehingga seharusnya tidak membebani APBN sama sekali.
Baca Juga: Polda Bengkulu Ungkap Kebenaran Oknum Polisi Yang Viral Edar Uang Palsu, Ini Faktanya
"Yang perlu dipastikan itu proyek KCJB seharusnya B2B, saya kira cukup-lah dana PMN disuntikkan. Jangan lagi bebani APBN lagi sebagai penjamin investasi," tegas Cak Imin.
Menurutnya, jika APBN digunakan sebagai penjamin utang proyek KCJB maka fiskal akan terbebani hingga puluhan tahun untuk membayar beban utang proyek itu.
"Padahal kita tahu masih banyak diperlukan investasi, proyek-proyek besar di daerah-daerah yang saat ini masih berjalan. Jadi pada intinya hindari betul APBN kita jadi jaminan utang, jangan sampai tersandra," pungkasnya. ***