METRO SULTENG-Penambangan Pasir disekitar jembatan kolono telah berlangsung cukup lama, berkisar 10 tahun. Hal ini dikwatirkan oleh warga Desa Kolono, Kecamatan Bungku Timur, Kabupaten Morowali, Sulteng berdampak terhadap tiang-tiang penyanggah jembatan.
Menurut warga, pengerukan yang dilakukan terus menerus didasar sungai akan mengakibatkan material disekitar jembatan abrasi, sehingga berdampak terhadap jembatan yang bisa membuat jembatan roboh.
Baca Juga: Rakor Pemda Tojo Una Una Bahas Kebutuhan Masyarakat di Bulan Suci Ramadhan
Selain itu, warga juga menilai penambangan pasir disungai Kolono dapat merusak lingkungan dan melebarnya aliran sungai.
Oleh karena itu sejumlah warga Desa Kolono meminta agar Pemerintah Daerah maupun pusat untuk menghentikan aktivitas penambangan pasir disekitar sungai Molono, khsusunya di sekitar jembatan yang dianggap sangat menbahayakan.
Baca Juga: Ngeri Guys! Lebih Dari Seribu Orang Warga Kota Palu Terinveksi HIV/AIDS
"Kalau bisa kegiatan Galian C di Desa Kolono yang dekat jembatan panjang dihentikan karena sangat berbahaya. Bayangkan kalau material disitu dikeruk terus itu akan mengakibatkan robohnya Jembatan yang Alanggarannya puluhan miliar," ujar Warga Desa Kolono belum lama ini.
Dilain sisi dari hasil pantauan Metrosulteng dilapangan terdapat beberapa alat berat excavator yang digunakan menambang material dan beberapa mesin penyedot pasir disekitar sungai dekat dengan jembatan kolono.
Baca Juga: Paripurna Tidak Dihadiri Bupati, Warda Ditetapkan Ketua DPRD Morowali Utara
Pihak penambang pun belum bisa memberikan keterangan terkait keluhan masyarakat ini. Pemilik usaha pertambangan Sumantri, saat hendak dikonfirmasi dikediamannya, pihaknya sementara keluar kota.***