METRO sulteng- Sudah lama masyarakat beberapa desa di Kabupaten Morowali mengkkwatirkan adanya kerusakan bibir pantai karena abrasi air laut. Selain merusak kelestarian bibir pantai juga mengancam penyusutan garis pantai, sehingga lahan daratan utama semakin berkurang dan menbahayakan masyarakat pesisir yang tinggal dipinggir pantai.
Harapan masyarakat agar ada penanganan terhadap kondisi ini seperti ini langsung diupayakan oleh Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Morowali.
Baca Juga: Ini Data Hilal BMKG Awal Puasa Ramadhan 2023, Pemerintah Akan Gelar Sidang Itsbat 22 Maret
Selaku Kepala BPBD Pemkab Morowali Ilham mengungkapkan, pihaknya telah berhasil mengupayakan ke Pemerintah Pusat melalui Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) tahun 2022 yang pengerjaannya direalisasikan ditahun 2023.
"Alhamdulillah ,apa yang di harapkan masyarakat dan berkat upaya kami bersama rekan-rekan BPBD untuk menindaklanjuti ke Pemerintah Pusat dan akhirnya berhasil," ungkap Ilham, Selasa (14/3/2023).
Baca Juga: Kumpulan Ucapan Menyambut Puasa Ramadhan 2023 Yang Menyentuh Hati, Permohonan Maaf
Ilham menyebut, untuk diprovinsi Sulawesi Tengah hanya dua Kabupaten yang berhasil mendapat bantuan penanganan penanggulangan Abrasi laut, yaitu Morowali dan Kabupaten Banggai Kepulauan.
Oleh karena itu kabar baik ini kami sampaikan kepada masyarakat ditiap desa yang mendapatkan bantuan penanganan penanggulangan abrasi laut berupa Tanggul dan batu gajah, soalnya hal tersebut sudah lama dinanti-nanti.
Baca Juga: Direktur CV Mardiana Diperiksa 9 Jam, Mardiana: Saya Tidak Mau Tandatangan BAP Biar Dipaksa Penyidik
"Kemarin di Desa Moahino dudah kami sampaikan bahwa sudah ada bantuannya, kontraktor pekerja dan waktu pengerjaannya sudah ada, selanjutnya di desa lainnya, termasuk Dampala dan Bahodopi besok rencananya kami turun untuk menyampaikan kepada masyarakat," tandas ilham.
Harapannya, apa yang didampaikan ini diketahui masyarakat bahwa ada tindak lanjut yang serius dan upaya yang maksimal dari BPBD Morowali memperdulikan masyarakat Morowali dari bahaya yang dapat mengancam keselamatan.
"Amanah pimpinan yang diberikan ke kami ini betul-betul kami maksimalkan, ini bentuk kerja nyata kami, pelayanan kami kepada masyarakat," ujar Ilham.***
