METRO SULTENG - Musyawarah Rencana Pembangunan (Musrenbang) tingkat Kecamatan Lembo, Kabupaten Morowali Utara, Sulawesi Tengah, yang digelar Jumat 24 Februari 2023, awalnya berjalan sejuk. Peserta berembuk dan berdiskusi tentang arah pembangunan. Tapi suasana adem itu seketika berujung alot.
Musrenbang dibuka oleh Asisten II Pemkab Morowali Utara mewakili Bupati Morowali Utara Delis J Hehi. Musrenbang juga dihadiri sejumlah pejabat OPD, anggota DPRD, camat serta seluruh kepala desa se-Kecamatan Lembo.
Hal yang menarik dan sedikit tegang dalam Musrenbang tersebut, yaitu saat Kepala Desa Mora yang biasa disapa Uno, memprotes keras dan maju di hadapan meja pimpinan.
Pasalnya, sang kades belum sempat mengajukan usulan program untuk desanya, Musrenbang langsung ditutup sekitar pukul 15:00 Wita. Akibatnya, membuat Kades Mora layangkan protes keras. Namun akhirnya suasana kembali sejuk setelah sang kades ditenangkan.
Sementara itu, Kepala Desa Korowalelo Yerisman, melontarkan nada kecewa. Pasalnya, pengaspalan jalan daerah menuju desanya tidak sampai di titik yang diharapkan. Pengaspalan terpotong di dalam desa alias tidak rampung.
Baca Juga: Terlibat Narkoba, Dua Oknum Sipir Lapas Kelas II B Luwuk Banggai Dibekuk Polisi
"Warganya cukup kecewa, tower sudah ada tetapi signalnya hilang. Demikian pula pengaspalan jalan daerah, kok terpotong. Jadi percuma. Kita usul dalam Musrenbang jika tidak disahuti, " kata kades Korowale.
Apalagi di desa ada sarana prasarana yang harusnya masuk skala prioritas yang harus didahulukan, namun tak diperhatikan.
"Semoga Pemerintah Daerah segera menuntaskan pengaspalan yang terputus," pinta Kades Korowalelo.
Setelah Musrenbang dinyatakan ditutup, Camat Lembo Benyamin Hambuako dan anggota DPRD fraksi Golkar Abidin H. Lamanya, mendekati Kades Mora memberikan pemahaman.
Akhirnya sang kades mau mengerti. Musrenbang pun bubar dengan suasana aman dan sejuk. ***