Melalui laporan dari Dinas Cipta Karya dan Sumber Daya Air (CIKASDA), proyek-proyek tersebut telah diharmonisasi dalam forum E-Planning dan E-Budgeting (EPCNC), dan kini ditangani langsung oleh balai-balai teknis kementerian. Total dukungan pusat dari penarikan program tersebut diperkirakan sebesar Rp151 miliar.
Menurut Anwar, kabar ini menjadi bukti bahwa kolaborasi aktif antara Pemprov Sulteng dan pemerintah pusat mulai menunjukkan hasil nyata. Ia berharap sinergi yang baik ini dapat terus dijaga agar program pembangunan berjalan optimal dan manfaatnya benar-benar dirasakan masyarakat.
Baca Juga: PT Vale Tanam 2.000 Mangrove dan Restorasi Terumbu Karang di Malili, Sambut Hari Mangrove Sedunia
“Ini tanda-tanda baik. Pemerintah pusat memberi perhatian serius,” ujar Gubernur.
Sementara itu, dalam isi nota kesepakatan, kedua pihak menyatakan telah membahas, menyempurnakan, dan menyetujui rancangan Perda tentang RPJMD Provinsi Sulawesi Tengah 2025–2029.
Dokumen final yang ditandatangani akan segera disampaikan kepada Menteri Dalam Negeri Republik Indonesia untuk dievaluasi dan ditetapkan menjadi peraturan daerah.
Gubernur menyampaikan apresiasi dan rasa terima kasih kepada seluruh pimpinan dan anggota DPRD Sulteng atas sinergi yang telah terjalin.
Baca Juga: Bupati Banggai Laut Apresiasi Gerakan Pramuka: Pilar Penting Pembangunan Karakter Generasi Muda
Ia berharap momentum penetapan RPJMD ini menjadi pijakan kuat dalam mewujudkan program Sembilan BERANI yang telah dirumuskan pemerintahannya bersama Wakil Gubernur dr. Reny A. Lamadjido.
“InsyaAllah ini adalah awal yang baik. Kami ingin bekerja cepat, efektif, dan kolaboratif agar Sulawesi Tengah lima tahun ke depan bisa melompat jauh lebih maju dan merata pembangunannya,” jelas Anwar Hafid. (*)