METRO SULTENG – Pembangunan jembatan Palu IV di Provinsi Sulawesi Tengah (Sulteng), telah rampung 100 persen. Namun, peresmiannya belum dilakukan alias masih tertunda.
Kenapa? Karena masih ada pekerjaan tambahan. Yaitu proteksi oprit dan pemasangan block beton.
Selain itu, audit keselamatan oleh Komite Keselamatan Jembatan dan Terowongan Jalan (KKJTJ) juga belum dilakukan. Audit tersebut dijadwalkan akan dilakukan dalam beberapa bulan ke depan.
Kepada wartawan, Kepala Balai Pelaksanaan Jalan Nasional (BPJN) Sulteng, Dadi Muradi, menyampaikan fisik jembatan sudah selesai 100 persen sesuai kontrak hibah JICA. Tapi proteksi oprit belum masuk skema hibah, jadi masih harus ditangani.
Baca Juga: BPJN Sulteng Kebut Perbaikan Jalan Poros Tompira–Bungintimbe di Morut
"Jembatan Palu IV belum bisa diresmikan, karena tahap uji beban (loading test) dan audit, juga keselamatan belum dilaksanakan," kata Dadi dihubungi Minggu malam (11/5/2025).
Jembatan Palu IV merupakan proyek strategis pascabencana 2018. Sumber dananya dari hibah JICA (Jepang).
Konstruksinya menggunakan teknologi modern. Termasuk fondasi bored pile beton bertulang, dua pier, dua abutment, dan struktur atas tiga bentang dengan metode balanced cantilever.
Panjang jembatan 250 meter. Lebar 12 meter. Menggunakan balok beton prategang (prestressed concrete box girder) untuk kekuatan maksimal.
Baca Juga: Proyek Infrastruktur Siap Digenjot, BPJN Sulteng Teken Paket Pekerjaan Tahun 2025
Pekerjaan diawasi Oriental Consultant Global Co., Ltd. Pengerjaan dilakukan Tokyu Construction Co., Ltd dan PT Waskita Karya.
Nilai proyeknya mencapai ¥2,026,000,000 atau sekitar Rp214,8 miliar.
"Dalam evaluasi bersama tim Satgas Kementerian PUPR dan JICA, disepakati percepatan penyelesaian paket-paket yang belum rampung. Hal ini penting karena batas akhir pinjaman JICA jatuh pada April 2026," ujar Dadi.
Tim juga meminta BPJN Sulteng mempercepat pelaksanaan paket A2 dan A1. Serta memperbaiki beberapa kerusakan yang ditemukan saat survei.