Selain itu, kebersihan kantor juga diperhatikan dengan teliti khususnya jelang peringatan ulang tahun provinsi ke-61.
Gubernur mengakui, ada beberapa dinas atau badan yang sudah bagus, tapi ada juga yang kurang. Bagi dinas yang kebersihannya memprihatinkan, akan dipasang bendera hitam untuk menandai kantor dinas tersebut kotor.
“Saya akan menggantung bendera hitam selama satu tahun di kantor dinas yang jorok,” ujarnya lugas.
Di bagian lain dari arahannya, Gubernur Anwar Hafid meminta kepala organisasi perangkat daerah (OPD) agar mampu menjadi dirjen yang baik dengan mendistribusikan pekerjaan kepada bawahan.
Gaya kepemimpinan yang otoriter dan kaku, sudah bukan eranya lagi. Pemimpin yang baik, lanjutnya, harus mengedepankan pola hubungan informal yang efektif dan komunikatif ke bawahan.
Baca Juga: Meriah, Ribuan Warga Padati Kampung Kayukelor Rayakan Malam Ketupat
“Jangan biarkan ada staf yang nggangur. Bagi itu pekerjaan. Jangan ada anak emas, karena satu anak emas akan melahirkan seribu anak tiri,” imbuhnya memperingatkan.
Kata Anwar Hafid, birokrasi ibarat organisme hidup dan setiap pegawai adalah sel penting yang menyusunnya. Sehingga apapun masalah dan kendala yang dihadapi imbuhnya harus dikomunikasikan bukan untuk disimpan.
“Tolong kita semua satu bahasa karena kita semua satu keluarga besar,” pungkasnya agar mesin-mesin birokrasi tetap menyala dan action mengeksekusi program-program BERANI.
Di kesempatan itu, turut dilaksanakan pencanangan Zona Integritas di lingkungan kantor sekretariat daerah yang disaksikan oleh Inspektur Inspektorat Sulteng.
Turut mendampingi gubernur dalam apel bersama, Wagub Reny Lamadjido, Sekpdaprov Novalina, para staf ahli gubernur, asisten dan seluruh kepala OPD di lingkup Provinsi Sulteng. (*)