Sulteng Terima Dana Karbon Rp43,7 Miliar, Gubernur Rusdy Mastura Ajak Semua Pihak Jaga Hutan

photo author
- Rabu, 18 Desember 2024 | 14:55 WIB
Gubernur Sulteng, Rusdy Mastura, saat meluncurkan program RBP GCF REDD+ 2024 di hotel Aston Kota Palu, Selasa siang (17/12/2024).
Gubernur Sulteng, Rusdy Mastura, saat meluncurkan program RBP GCF REDD+ 2024 di hotel Aston Kota Palu, Selasa siang (17/12/2024).

METRO SULTENG - Gubernur Sulawesi Tengah (Sulteng) Rusdy Mastura melakukan peluncuran dimulainya program RBP GCF REDD+ 2024 bertempat di hotel Aston Kota Palu, Selasa siang (17/12/2024).

Tahun ini, Sulteng menjadi salah satu provinsi yang menerima insentif Result-Based Payment (RBP) output 2 dari Green Climate Fund (GCF) Reduce Emissions from Deforestation and forest Degradation (REDD+).

Gubernur Rusdy Mastura berharap, dengan pemberian insentif kiranya dapat memotivasi semua pihak untuk proaktif menjaga hutan dan kelestarian alam di Sulteng.

Baca Juga: Dinas Kehutanan Kumpulkan Penyuluh Kehutanan se-Sulteng

“Saya mengajak semua pihak termasuk pemerintah, sektor swasta, masyarakat dan organisasi non-pemerintah untuk bersinergi dan berkolaborasi dalam pelaksanaan program-program yang telah dirancang,” kata Gubernur Rusdy Mastura di acara peluncuran program RBP GCF REDD+.

Dana insentif yang diterima Sulteng dari program tersebut sebesar Rp43,7 miliar. Uang puluhan miliar tersebut akan diimplementasikan selama 24 bulan.

Akan dilakukan kerjasama antara Pemerintah Provinsi Sulteng dan KEMITRAAN selaku lembaga perantara yang diberi amanah oleh Badan Pengelolaan Dana Lingkungan Hidup (BPDLH).

Baca Juga: Tahun Ini, Sulteng Raih Insentif 2,8 Juta Dolar dari Program REDD+

Kepala Dinas Kehutanan Sulteng, Muhammad Nenk, saat menjadi moderator diskusi di acara peluncuran program
Kepala Dinas Kehutanan Sulteng, Muhammad Nenk, saat menjadi moderator diskusi di acara peluncuran program
Sebelum Gubernur Sulteng melakukan peluncuran program RBP GCF REDD+ siang itu, acara lebih dulu diawali dengan persentase dan diskusi. Sesi persentase dan diskusi dimoderatori oleh Kepala Dinas Kehutanan Sulteng, Muhammad Nenk, ST., MM.

Persentase dan diskusi membahas beberapa hal. Seperti kebijakan, kelembagaan, program dan pendanaan perubahan iklim nasional. Juga dibahas arah pembangunan yang rendah atau ramah karbon jangka panjang bagi Sulteng 2025-2045. Tak lupa didiskusikan kerangka program GCF Output 2.

Tampil sebagai pembicara Direktur Penyaluran dana BPDLH, Kepala Bappeda Sulteng, dan pihak Kementerian PPN/Bappenas RI.

Juga hadir Direktur Utama BPDLH, Joko Tri Haryanto, saat peluncuran program ini. Joko mengatakan, Sulteng berhak mendapatkan manfaat dari dana karbon untuk menurunkan emisi gas rumah kaca dan mewujudkan tata kelola hutan lestari.

Baca Juga: Penyusunan POM Tingkat Provinsi untuk Mendukung Program REDD+ Mulai Dilakukan

“Supaya dana karbon, tidak lagi melayang-layang di udara tapi sudah membumi,” ujarnya sembari mengingatkan bahwa insentif program ini dapat langsung diaplikasikan.

Selain Gubernur Sulteng, turut hadir di acara hari itu antara lain, Dirjen Perubahan Pengendalian Iklim Laksmi Dewanti, Kepala Balai Besar Taman Nasional Lore Lindu Titik Wurdiningsih.

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Editor: Icam Djuhri

Tags

Rekomendasi

Terkini

X